Jika Gunakan Senjata Nuklir, Rusia Ditinggalkan Iran dan Tiongkok

Washington, Beritasatu.com- Rusia akan ditinggalkan Iran dan Tiongkok jika Presiden Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir. Seperti dilaporkan Newsweek, Minggu (25/9/2022), prediksi itu disampaikan mantan Panglima Tertinggi Sekutu NATO Laksamana Angkatan Laut AS James Stavridis.
Komentar Stavridis muncul setelah pemimpin Rusia mengeluarkan ancaman nuklir atas Ukraina dalam pidato yang disiarkan televisi ke negaranya pekan lalu.
"Jika Rusia merasa integritas teritorialnya terancam, kami akan menggunakan semua metode pertahanan yang kami miliki, dan ini bukan gertakan. Mereka yang mencoba memeras kita dengan senjata nuklir harus tahu bahwa angin juga bisa berputar ke arah mereka," kata Putin.
Segera setelah dimulainya invasi Rusia di Ukraina pada akhir Februari, Putin menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi. Selama berbulan-bulan, televisi negara Rusia telah membingkai perang sebagai pertempuran antara Barat dan Rusia, yang tujuannya dapat dipercepat jika Kremlin menggunakan sekitar 6.000 hulu ledak.
Dalam satu wawancara di Cats Roundtable WABC 770, Stavridis mengatakan bahwa Putin "tidak serius mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir."
"Dia tahu jika dia melakukannya, itu akan menyebabkan dunia sepenuhnya berbalik melawannya. Dia bahkan akan kehilangan dukungan dari Tiongkok, Iran. Tidak ada yang akan mendukung Rusia yang menggunakan senjata nuklir. Jadi, saya tidak menganggapnya serius," tambahnya.
Newsweek telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Rusia untuk memberikan komentar.
Pekan lalu, mantan Perdana Menteri Rusia Mikhail Kasyanov mengatakan kepada Newsweek bahwa dia juga percaya bahwa ancaman nuklir pemimpin Rusia itu kosong.
"Dia telah mencoba membuat orang takut karena penggunaan senjata nuklir, tetapi saya pikir ini dalam kategori gertakan. Saya tidak berpikir dia akan beralih ke senjata nuklir karena alasan sederhana bahwa dia menyadari bahwa dia sendiri akan segera dimusnahkan," kata Kasyanov.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%


Kalah Adu Penalti Lawan Jerman, Pelatih Argentina: Namanya Untung-untungan
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo