Jakarta, Beritasatu.com – Peserta Pemilu 2024 dituntut mampu memenuhi ekspektasi pemilih muda yang diperkirakan mencapai 60 persen dari total pemilih. Berdasarkan temuan survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), terungkap pemilih muda berharap adanya perubahan dalam berbagai sektor.
“Pesan penting ada perubahan yang signifikan yang turut memengaruhi peta politik di 2024, terutama meningkatkan akses pemilih muda terhadap medsos, dan tingginya perhatian mereka pada isu-isu kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan, demokrasi dan bahkan pemberantasan korupsi,” demikian pengamat politik dari Citra Institute, Yusa Fachran, Rabu (28/9/2022).
Menurut Yusa, penting bagi peserta pemilu ke depan untuk memenuhi ekspektasi para pemilih muda ini. Tidak hanya dalam konteks pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres), tetapi juga pemilu legislatif (pileg).
“Bagaimana mampu merebut kelompok milenial yang jumlahnya signifikan dengan menghadirkan berbagai literasi elektoral yang mencerdaskan bagi kelompok muda. Saya bahasakan upaya membangun ekosistem politik yang sehat dan mencerdaskan, secara nasional dan komunitas milenial,” ungkap Yusa.
Dalam survei CSIS teranyar, sosok calon pemimpin sebagaimana diinginkan pemilih muda, adalah yang mampu menawarkan perubahan, terutama dalam menyelesaikan menghadirkan kepemimpinan dalam masa krisis. Calon pemimpin yang percaya diri dan memiliki visi dan misi untuk kesejahteraan bangsa.
Temuan lain survei, yakni Partai Golkar adalah partai yang populer dan dikenal oleh pemilih muda. Selain itu, survei tersebut juga mengungkapkan 34,8 persen pemilih muda berminat dan butuh pemimpin yang jujur atau tidak korupsi dalam Pemilu 2024.
Baca selanjutnya
Menanggapi hal itu, politikus Golkar Christina Aryani mengungkapkan hasil survei tersebut ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com