Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, Puan juga terus mengkampanyekan agar parlemen mengurangi jejak karbon dimulai dari lingkungan dewan sendiri. Gilang mengatakan perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR itu juga memberikan sejumlah masukan teknis agar perhelatan P20 nanti menyiratkan komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi.
“Ibu Ketua kemarin juga menyarankan agar ruang-ruang pertemuan P-20 di gedung DPR sudah otomatis. Jadi, kalau di ruangan enggak ada orang, lampu dan listrik di ruangan tersebut akan otomatis mati,” ujarnya.
Dalam kegiatan P-20, DPR nantinya juga akan mendorong penanaman jutaan pohon untuk Indonesia dan seluruh dunia. Gerakan penanaman pohon dimaksudkan guna menekan pemanasan global atau global warming.
“Tentunya isu green economy penting dibawa mengingat masalah kerusakan lingkungan menjadi salah satu isu darurat yang dihadapi dunia. Seluruh negara harus mampu menunjukkan komitmennya melaksanakan tindakan nyata mengupayakan pembangunan berkelanjutan,” papar Gilang.
DPR mengusung tema “Stronger Parliament for Sustainable Recovery” dalam P-20 yang sejalan dengan tema Presidensi G-20, yaitu “Recover Together, Recover Stronger”. Ada empat isu utama yang diangkat DPR dalam forum internasional bergengsi itu.
Pertama, mengenai pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. Kedua, ekonomi inklusif dan ekonomi kuat untuk menghadapi tantangan terkini yaitu krisis pangan, energi, dan stagnasi. Ketiga, parlemen efektif dan demokrasi dinamis. Keempat, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Baca selanjutnya
Parlemen Rusia dan Parlemen Ukraina pun dipastikan akan menghadiri P-20 melengkapi ...
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com