Sempat Turun, Kepuasan Publik atas Kinerja Jokowi Kembali Naik

Jakarta, Beritasatu.com – Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meningkat setelah sempat turun karena kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu. Hal ini tergambar dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 13 September sampai dengan 20 September 2022.

Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih acak dengan margin of error ± 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menyampaikan pada survei yang dilakukan pada 5 September sampai dengan 10 September 2022 atau setelah kenaikan harga BBM bersubsidi, kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebesar 62,6% atau turun dari survei sebelumnya pada Agustus 2022 sebesar 72,3%. Namun, dalam survei terakhir yang dilakukan 13 September sampai dengan 20 September 2022, kepuasan terhadap kinerja Jokowi mulai merangkak naik menjadi 67,2%.

"Kepuasan terhadap kinerja presiden sedikit mengalami kenaikan dibandingkan awal September 2022 setelah kenaikan harga BBM dari 62,6% ke 67,2%. Namun dibandingkan survei bulan Agustus sebelum kenaikan harga BBM, approval rate presiden masih sedikit mengalami penurunan," kata Burhanudin dalam rilis survei bertajuk "Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintah dalam Bidang Ekonomi, Hukum & Prospek Elektoral Jelang 2024", Minggu (2/10/2022).

Burhanudin menambahkan, alasan masyarakat yang mengatakan puas dengan kinerja Jokowi mayoritasnya menilai pemerintah memberi bantuan kepada rakyat kecil, membangun infrastruktur jalan hingga jembatan, dan dinilai merakyat.

"Jadi mayoritas yang puas dengan kinerja presiden karena presiden terus memberikan bantuan kepada rakyat kecil. Untuk yang tidak puas, mereka menilai karena harga kebutuhan pokok meningkat," kata Burhanudin.