Surabaya, Beritasatu.com - Peristiwa tragedi Kanjuruhan memaksa bocah 11 tahun M Alfiansyah menjadi anak yatim piatu. Tragedi tragis di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022, menyisakan duka mendalam bagi banyak orang, salah satunya M. Alfiansyah.
Bocah 11 tahun itu menjadi yatim piatu setalh ayahnya M. Yulianto (40) dan ibunya Devi Ratna Sari (30) turut menjadi korban dalam tragedi paling buruk sepanjang sejarah sepak bola Indonesia.
Yulianto dan Devi Ratna Sari adalah dua dari 125 orang yang meninggal dunia (data versi polisi) saat berdesak-desakan keluar Stadion Kanjuruhan selepas pertandingan Liga 1 antara tuan rumah Arema FC versus Persebaya Surabaya, yang dimenangi tim tamu dengan skor 3-2.
Alfiansyah saat itu sebenarnya digandeng orang tuanya untuk keluar dari stadion melalui Pintu 14. Dia sempat terjatuh dan berhasil berdiri untuk kemudian keluar dari kerumunan. Akan tetapi, bocah kelas II SD Negeri Bareng 2 Kota Malang itu justru terpisah dari orang tuanya.
Baca selanjutnya
Belakangan baru diketahui jika kedua orang tua Alfiansyah terjebak dalam desak-desakan ...
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: ANTARA