Jakarta, Beritasatu.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta pemerintah untuk memberikan program khusus jangka pendek dan menengah untuk petani kedelai dan perajin olah kedelai seperti tahu dan tempe. Permintaan ini disampaikan mengingat harga kedelai di level eceran kian mahal hingga menembus sekitar Rp 13.000 per kilogram. Padahal, pada awal tahun, harga kedelai sekitar Rp 8.000 per kilogram.
“Dari informasi di media berikut dari kader PSI di daerah, kenaikan harga kedelai hingga Rp 13.000 per kilogram ini sangat memberatkan. Sudah mulai banyak perajin tahu dan tempe yang mengibarkan bendera putih alias bangkrut. Jangan sampai dalam ekonomi yang menantang seperti hari-hari ini, pemerintah abai atas nasib usaha-usaha kecil yang dimiliki rakyat,” ujar Juru Bicara DPP PSI, Kokok Dirgantoro kepada wartawan, Sabtu (8/10/2022).
Tempe dan tahu, menurut Kokok, adalah komoditas penting penyangga asupan protein untuk rakyat menengah bawah. Harga jual tempe dan tahu juga relatif dipengaruhi daya beli masyarakat. Lantaran konsumennya adalah masyarakat menengah bawah, tempe dan tahu sangat sensitif dengan harga jual.
“Dengan kondisi kedelai mahal, maka ongkos produksi tempe dan tahu meningkat. Namun tidak serta merta harga jual dari perajin bisa ditingkatkan. Produk ini sangat price sensitive. Perlu ada penanganan serius untuk membantu perajin tempe dan tahu,” ungkap Kokok.
Beberapa rekomendasi PSI antara lain adalah operasi pasar yang diperuntukkan dan dipastikan langsung diterima oleh perajin tempe dan tahu serta kredit lunak untuk pembelian kedelai bagi perajin. PSI juga meminta Kementerian Perdagangan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri.
“Mungkin mulai dapat dijajaki lebih serius terkait peningkatan produksi kedelai dalam negeri. Misalkan panen kedelai lokal diserap pemerintah dengan harga yang menguntungkan petani untuk beberapa kali siklus tanam. Nanti pemerintah dapat juga membantu biaya distribusi dari petani ke perajin tempe tahu agar harganya relatif terjangkau. Jika harga kedelai dunia mulai stabil, program untuk petani kedelai dalam negeri dapat diubah atau disesuaikan. Tetapi ingat, jangan bikin program yang tidak jelas dan tidak dinikmati oleh petani maupun perajin tempe dan tahu,” jelas Kokok.
Baca selanjutnya
Kokok mengatakan potensi pertanian kedelai akan menarik jika harga jualnya menguntungkan. ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com