Jakarta, Beritasatu.com – Sudah ada empat ketua umum partai yang ditemui oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dalam rangka safari politik. Namun demikian, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, safari politik Puan masih tidak bisa meningkatkan elektabilitas Puan.
Yunarto mulanya menjelaskan, bobot politik dari safari Puan masih sangat rendah. Hal itu dapat terlihat dari perkembangan pascakunjungan Puan ke sejumlah ketua umum partai politik.
“Karena sampai sekarang pertemuan politik yang dilakukan oleh Mba Puan terhadap Surya Paloh, Prabowo Subianto, ternyata malah berujung pada koalisi Pak Prabowo dengan PKB. Lalu kemudian Surya Paloh malah mendeklarasikan Anies Baswedan,” kata Yunarto usai mengisi agenda Investor Daily Summit 2022 di JCC, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Yunarto menilai, ada dua kelemahan dari safari politik Puan. Pertama, dalam safari politik tersebut, Puan bukan berposisi sebagai pengambil keputusan. Puan hanya diminta oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk melakukan safari politik.
“Sementara yang namanya keputusan masih menunggu perintah dari Ibu Mega dan itu kita tahu kemarin Mas Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto) mengatakan bahkan di tahun 2023 baru akan diputuskan,” tutur Yunarto.
Kelemahan kedua yakni dari segi elektabilitas. Yunarto memaparkan, daya pikat utama dari penentuan koalisi adalah elektabilitas yang tinggi. Menurutnya, Puan tidak memiliki daya pikat tersebut, lain halnya dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
“Sehingga koalisi pilpres ini kan diikuti partai untuk mereka menang, bukan jadi peserta pemilu saja. Itu yang menyebabkan menurut saya pertemuan politik ini bobot politiknya sangat rendah dan tidak bisa menjadi booster juga akhirnya buat Puan menaikkan elektabilitas,” ungkap Yunarto.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com