Bogor, Beritasatu.com - Wali Kota Bogor, Bima Arya menetapkan Kota Bogor status tanggap darurat bencana hingga akhir tahun 2022 menyusul cuaca ekstrem beberapa waktu belakangan.
Bima Arya meminta para pejabat di lingkungan pemerintah kota (Pemkot) Bogor mulai dari lurah, camat, hingga dinas, untuk konsentrasi penanganan di wilayah dan diimbau tidak melakukan kunjungan ke luar kota.
"Bukan melarang (dinas) luar kota, tapi tolong di prioritaskan yang betul-betul penting saja, tapi bagi yang tidak terlalu urgent, sebaiknya diwakilkan saja. Saya pun tadi membatalkan ke Singkawang (luar kota) karena ingin fokus disini, artinya semua standby disini. Sampai seminggu ke depan lah ya," kata Bima Arya, saat memimpin rapat koordinasi bencana dengan forum pimpinan daerah, Jumat, (14/10/2022).
Bima menilai, Pemkot Bogor sudah mengatakan siaga dalam kondisi tanggap bencana dan berlangsung hingga akhir 2022. Para pejabat, diminta membuat rencana-rencana kerja dalam penanggulangan, juga upaya pencegahan bencana.
"Kondisi tanggap darurat bencana, artinya ada proses percepatan pengalokasian bantuan, perbaikan fisik, penganggaran, mitigasi bencana dan lain-lain. (dengan ada pejabat) karena kita bisa bergerak dengan cepat," papar Bima Arya.
"Kita sudah tetapkan kondisi tanggap darurat bencana, ini memberikan ruang yang lebih maksimal bagi kita untuk penanganan bencana, mengkoordinasikan bencana lintas wilayah, penganggaran dan lain-lain akan bergerak cepat," sambungnya.
Menurut Bima Arya, ada dua faktor kenapa pihaknya menetapkan Kota Bogor status tanggap darurat. Pertama, faktor cuaca yang betul-betul ekstrem sesuai peringatan yang dikeluarkan BMKG. Kedua, titik-titik rawan bencana di Kota Bogor yang cukup banyak.
Mengantisipasi prediksi dari BMKG, kata Bima Arya, pihaknya juga resmi membuka posko kedaruratan di Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor. "Saya minta semua siaga," tegasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com