Bogor, Beritasatu.com - Kehadiran civil society atau NGO (Non Government Organization) cukup berperan dan memberi pengaruh positif, baik sebagai sumber informasi maupun advokasi kebijakan publik. Begitu juga dalam upaya bersama mengawal perbaikan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya hutan secara berkeadilan.
"Dalam hal ini, Walhi dan beberapa civil society telah banyak beperan," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat menghadiri acara puncak 42 tahun Walhi sekaligus peluncuran "Akademi Ekologi WALHI" yang digelar di Training Center Walhi, di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/10/2022).
Menteri Siti mengatakan, kehadiran NGO juga erat kaitannya dengan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dikatakan, agar peran masyarakat semakin kuat, maka diperlukan pembudayaan lingkungan melalui pendidikan lingkungan atau ekologi berbasis masyarakat.
"Walhi sudah pada jalur strategi pembudayaan lingkungan tersebut. Sebagai sebuah NGO, menjadi luar biasa ketika peduli terhadap pentingnya keberadaan training center. Ini menunjukkan bahwa Walhi tidak tampil sebagai NGO yang sekadar berbeda pandangan dengan pemerintah, atau bahkan menentang kebijakan pemerintah," ujar Menteri Siti.
Training Center Walhi dapat menjadi contoh sebuah lembaga yang mengedepankan aspek pengetahuan, beserta keahlian/ keterampilan mengelola lingkungan. Selain itu juga berperan penting dalam mengambil peran menciptakan green jobs di berbagai sektor dan lini pembangunan.
Direktur Eksekutif Nasional Walhi Zenzi Suhadi menyampaikan Walhi tengah menyiapkan Akademi Ekologi di 28 provinsi, yang menjadi tempat belajar dan praktikum ilmu pengetahuan alam dan pendidikan lingkungan, khususnya bagi generasi muda.
Baca selanjutnya
"Mereka, generasi muda kita, yang akan menjadi pemimpin di masa depan. ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com