Jembrana, Beritasatu.com - Warga Desa Penyaringan, Kabupaten Jembrana, Bali ingin pindah lokasi tempat tinggal mereka karena sering dilanda banjir bandang. Peristiwa tersebut membuat warga di sekitar bantaran Sungai Biluk Poh merasa trauma.
Salah satu korban banjir bandang, Ni Kadek Suarsini menuturkan peristiwa banjir bandang yang menimpa rumahnya adalah peristiwa yang sering terjadi. Pada saat banjir bandang pada Minggu malam kemarin Suarsini dan keluarganya masih berkumpul bersama keluarga namun sekitar pukul 21.00 WITA air mulai memasuki pekarangan rumah mereka hingga selutut orang dewasa.
Melihat kondisi air yang terus bertambah, Suarsini bersama keluarga yang lain berinisiatif memindah hewan ternak mereka seperti sapi dan kambing serta kendaraan bermotor. "Sesaat sebelum banjir bandang, saya dan suami saya memindahkan hewan ternak ke lokasi yang lebih aman dan bersyukur hanya itu harta kami yang bisa diselamatkan, katanya saat ditemui di lokasi pengungsian pada Senin malam (17/10/2022).
Lanjutnya, Kadek Suarsini peristiwa banjir bandang yang cepat tersebut membuat dua keluarga tidak bisa menyelamatkan isi rumah mereka. Kejadian ini membuat Suarsini sedikit putus asa karena banjir bandang juga membawa potongan kayu yang berbahaya.
Baca selanjutnya
Untuk menyelamatkan dirinya bersama keluarganya, Suarsini mengikhlaskan lahan rumah miliknya ditukar ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com