Tangerang, Beritasatu.com - Pemerintah menargetkan pengurangan sampah laut hingga 70 persen pada tahun 2025. Tak tanggung-tanggung, 16 kementerian dan lembaga berkolaborasi untuk memenuhi target ambisius tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 yang diterbitkan pada tahun 2018.
Berbagai upaya telah dilakukan dari pencegahan di hulu hingga penanganan di hilir. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan adalah penggunaan bahan plastik yang mudah terurai (Biodegradable). Salah satu yang sudah melakukan hal ini adalah Greenhope.
Perusahaan teknologi penghasil resin plastik ramah lingkungan ini menciptakan solusi untuk menangani polusi sampah plastik.
Untuk mendukung pengembangan industri plastik mudah terurai secara alami tersebut, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Doddy Rahadi menghadiri kegiatan Silaturahmi Industri Hijau yang diinisiasi oleh Greenhope bersama dengan Gerakan Pasti (Plastik Akal Sehat untuk Indonesia), belum lama ini.
"Tidak ada solusi tunggal untuk mengatasi masalah sampah plastik yang kompleks ini sehingga perlu solusi holistik dan kontekstual yang sesuai dengan sosio-ekonomi masyarakat, iklim dan kondisi Geografis Indonesia. Solusi Return to Earth adalah upaya terobosan berupa inovasi plastik mudah terurai di alam yang dapat meminimalisasi timbulan sampah plastik. R keempat ini dapat menjadi solusi untuk plastik-plastik kemasan kecil yang terkontaminasi dan sulit untuk didaur ulang agar tidak menjadi beban lingkungan karena belum mampu diatasi dengan metode 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)," ungkap Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Doddy Rahadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/10/2022).
Baca selanjutnya
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI ...
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com