London, Beritasatu.com – Sejumlah anggota Partai Konservatif membuat tagar #BringBorisBack di Twitter yang menjadi viral pada hari Kamis (20/10/2022) setelah Liz Truss mundur dari jabatan PM Inggris.
Tagar itu memanaskan situasi politik di Inggris, setelah para pendukung mantan PM Inggris menuntut dikembalikannya Boris Johnson sebagai pemimpin.
Saat memberi pidatonya yang terakhir di hadapan parlemen pada 20 Juli lalu, Boris Johnson diketahui mendeklarasikan kata "hasta la vista baby” yang seolah menunjukkan ia memiliki urusan yang belum selesai.
Bahkan media Inggris The Times melaporkan, Boris Johnson bakal kembali ikut kontestasi pemilihan PM Inggris, dan akan menyatakan itu adalah kepentingan nasional.
Menurut The Times, ia bermaksud untuk bergabung dalam perlombaan untuk menggantikan Liz Truss , percaya bahwa itu adalah "kepentingan nasional".
Anggota parlemen Tory Brendan Clarke-Smith mengatakan kepada Sky News bahwa perdana menteri berikutnya membutuhkan "mandat" dari pemilih dan anggota partai. Dia harus menjadi "seseorang yang benar-benar bisa menjadi pemenang", katanya.
"Boris Johnson adalah orang yang mencentang semua kotak itu."
Tetapi menyoroti perpecahan itu, anggota parlemen Tory Roger Gale mengatakan bahwa Boris Johnson harus dilarang berdiri, mengingat dia masih dalam penyelidikan parlemen atas skandal "partygate" yang menjatuhkannya.
"Sampai penyelidikan itu selesai dan dia dinyatakan bersalah atau dibebaskan, tidak ada kemungkinan dia kembali ke pemerintahan," kata Gale.
Pemimpin Partai Buruh Oposisi Keir Starmer menegaskan kembali pandangannya bahwa Boris Johnson "tidak layak" untuk memerintah.
"Jadi jika mereka akan beralih dari eksperimen ini, kekacauan ini, kerusakan ekonomi ini, dan kembali tiga bulan ke seorang pria yang dianggap tidak layak untuk menjabat, saya pikir itu hanya menambah penghinaan bagi publik," katanya kepada BBC.
Baca selanjutnya
Tetapi ambisi Boris Johnson yang tersisa akan mencapai standar tinggi yang ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: AFP