Jakarta, Beritasatu.com - Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad IM Shtayyeh berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas dukungan Indonesia untuk mendorong negaranya menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
“Kami menyatakan terima kasih yang tinggi kepada Yang Mulia (Jokowi) atas dukungan Indonesia yang tidak berhenti dan tidak terbatas dalam program-program atau upaya-upaya politik untuk menuju kemerdekaan dan mendapatkan keanggotaan penuh PBB,” kata PM Palestina Shtayyeh saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Jokowi seusai melakukan pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022).
Tak lupa PM Shtayyeh juga memberikan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan pemerintah RI. Ia juga merasakan kehangatan hati dan keterbukaan pikiran pemerintah RI saat pertemuan bilateral berlangsung.
“Kita telah membahas dan mendengarkan sejumlah hal-hal yang penting tentang kesatuan bangsa Palestina untuk menghentikan perpecahan di kalangan Palestina. Diharapkan persatuan ini bisa mencapai kepentingan untuk memerdekakan Palestina dan seluruh bangsa Palestina,” ujar PM Shtayyeh.
Lebih lanjut, PM Shtayyeh mengungkapkan telah terjadi kekosongan politik global di kawasan. Namun, pada satu sisi ada rencana pemilihan di Amerika Serikat dan krisis Ukraina-Rusia serta Israel yang akan segera melakukan pemilu.
“Sangat disayangkan kesibukan global menyebabkan kekosongan politik, sehingga kita perlu melakukan langkah-langkah dan gagasan baru untuk mengisinya,” terang PM Shtayyeh.
Ia menyayangkan pemilu yang akan digelar di Israel, kampanye pemilu yang dilakukan Israel mengorbankan hak-hak Palestina dan mengakibatkan 170 orang meninggal di Palestina. Tak hanya itu, ribuan orang dipenjara dan terluka akibat serangan yang terus berjalan dilakukan oleh aparat Israel terhadap warga Palestina.
“Kami berharap semoga kita bisa menghentikan pelanggaran Israel yang sebagaimana telah kita bahas bahwa saat ini settlement masih terus berjalan secara intensif oleh pemerintah Israel. Settlement tersebut tentu saja bisa menghalangi tercapainya solusi dua negara,” kata PM Shtayyeh.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com