WHO Nyatakan Status Pandemi Covid-19 Masih Terus Berlangsung
Kamis, 27 Oktober 2022 | 13:14 WIB

Jakarta, Beritasatu.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan status pandemi Covid-19 di dunia masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini disebabkan karena masih banyaknya kasus Covid-19 yang ditemukan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, (27/10/2022).
"Hingga saat ini, status pandemi Covid-19 masih dinyatakan terus berlangsung oleh badan kesehatan dunia atau WHO. Hal ini dikarenakan masih banyaknya negara yang ditemukan infeksi Covid-19, termasuk Indonesia," kata Reisa Broto Asmoro.
Bahkan, lanjut Reisa, ada 24 negara yang sedang mengalami kenaikan jumlah kasus beberapa waktu belakangan ini. Kenaikan jumlah kasus Covid-19 disebabkan dengan adanya subvarian terbaru, yakni XBB atau BA.2.10 yang merupakan mutasi dari subvarian BA.2 Omicron.
"Varian ini pertama kali diidentifikasi pada bulan Agustus 2022 lalu dan merupakan salah satu dari beberapa subvarian utama yang telah berevolusi dari varian dasar Omicron," ujar Reisa Broto Asmoro.
Ia menjelaskan, virus Corona ini cenderung terus bermutasi. Karena itu, Reisa meminta seluruh masyarakat waspada terhadap subvarian XBB ini yang telah ditemukan dan masuk di Indonesia.
"Negara kita sudah pernah mengalami lonjakan kasus setelah munculnya varian Alpha, Delta, lalu Omicron. Oleh karena itu, kita harus waspada, apalagi Kementerian Kesehatan telah mengumumkan bahwa varian XBB sudah masuk dan ditemukan di Indonesia," terang Reisa Broto Asmoro.
Sejak 26 September hingga 25 Oktober 2022, kata Reisa, tercatat ada empat kasus terkonfirmasi varian kasus XBB ini di Indonesia. Hingga saat ini, empat pasien tersebut semuanya selesai masa isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh.
Untuk mengantisipasi pascatemuan ini, ungkap Reisa, maka pemerintah terus melakukan berbagai upaya, dengan menguatkan pengawasan, testing, dan tracing serta genom sequencing.
"Agar kita dapat mengetahui sebaran varian apa saja yang masih ada, yang mana yang mendominasi dan mana-mana saja yang baru muncul di berbagai daerah," papar Reisa Broto Asmoro.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Gus Miftah Ajak Gibran Serap Aspriasi Kiai dan Santri di Pesantren

Panduan Praktis Membuat Puisi yang Menginspirasi

Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran untuk Jadikan Bangsa Kuat

Orang Tua dan Anak-anak Jadi Korban, Israel Arogan dan Tak Paham Aturan Perang

Menkes Tegaskan Wabah Pneumonia di Tiongkok Bukan Virus Baru seperti Covid-19

26 Orang Diperiksa Kasus Aiman Sebut Oknum Aparat Tak Netral di Pemilu 2024

Pengurus Masjid di Jakut Buka Posko Relawan ke Palestina, 1.000 Orang Sudah Ambil Formulir

MarkPlus Conference ke-18 Digelar 6-7 Desember, Angkat Tema "Unstoppable Future"

Soal Gencatan Senjata, Kedubes Palestina Sebut Situasi di Gaza Masih Buruk

Masih Aman, Utang Negara Sentuh Rp 7.950,52 Triliun

Tangani Stunting, Pemkab Probolinggo Siapkan Program ASN Bapak Asuh

BTN Optimistis Target Laba Tercapai Ditopang Klaim Asuransi Jiwasraya

Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri ke SYL, 30 Saksi Diperiksa di 2 Lokasi

Populasi di Tiongkok Menyusut, Xi Jinping Dorong Organisasi Wanita Promosikan Budaya Melahirkan

Aksi Ribuan Buruh di Karawang Picu Kemacetan Panjang
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo