Jakarta, Beritasatu.com - Urgensi kasus penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak dengan rentang usia 0 hingga 18 tahun akhir-akhir ini menjadi gemparan bagi publik khususnya bagi orang tua.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengidentifikasi dan menyatakan bahwa terdapat beberapa obat sirop mengandung EG dan DEG dengan kadar berlebih yang dapat memicu gagal ginjal akut pada anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menyatakan bahwa tercatat lebih dari 100 anak meninggal dunia akibat di diagnosis
penyakit gagal ginjal akut.
Dokter Retno Palupi, selaku Dosen FK-KMK Universitas Gadjah Maa mengatakan kasus gagal ginjal akut ini merupakan kasus urgensi yang membutuhkan penanganan yang tepat.
"Kami memperoleh informasi dari Kemenkes dan IDI bahwa memang terdapat penawar obat untuk mengatasi gagal ginjal akut, namun perlu untuk diberikan penanganan intensif lebih lanjut kepada pasien," ujar Retno Palupi dalam webinar yang mengusung tema “Waspada Gagal Ginjal Akut Pada Anak," Rabu (2/11/2022).
Lebih lanjut Dokter Retno menjelaskan bahwa terdapat beberapa keluhan dan gejala umum dari penyakit gagal ginjal akut pada anak.
"Diantaranya adalah adanya penurunan volume urin 6 hingga 8 jam, sesak napas, lemas, penurunan kesadaran, bengkak, gejala infeksi lain seperti demam, batuk dan pilek," paparnya.
Salah satu imbauannya terhadap gejala ini adalah pentingnya untuk mengkonsumsi air mineral yang cukup untuk mencegah dehidrasi berlebih dan meningkatkan kadar volume urine pada anak.
Baca selanjutnya
Sementara itu Prof dr Ova Emilia selaku Rektor Universitas Gadjah Mada, ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: ANTARA