Jakarta, Beritasatu.com - Sampah plastik masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat dari 68,5 juta ton limbah sebanyak 11,6 juta ton adalah sampah plastik. Pemerintah sendiri telah menetapkan target untuk menekan sampah plastik di lautan hingga 70% pada tahun 2025.
Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Novrizal Tahar, menekankan mengenai pentingnya komitmen seluruh pihak di ekosistem pengelolaan sampah plastik dalam mengakselerasi implementasi ekonomi sirkular.
"Tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan yang diterapkan secara efektif dan sejalan dengan model ekonomi sirkular merupakan strategi yang diharapkan dapat memberikan perubahan berarti dalam mengurangi sampah plastik, meningkatkan kualitas penanganan sampah dan daur ulang di Indonesia, hingga akhirnya mengurangi sampah plastik sampai di laut," kata Novrizal, dalam rangkaian acara Road to G-20: Beating Plastic Pollution from Source to Sea, Minggu (6/11/2022).
Sebagai rangkaian acara Road to G20: Beating Plastic Pollution from Source to Sea, Danone-Aqua juga mengelenggarakan Circularity Tour dengan mengajak perwakilan pemangku kepentingan untuk mengunjungi rantai ekosistem pengelolaan sampah dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam seputar tantangan dan peluang dalam isu pengelolaan sampah serta meningkatkan upaya kolaboratif lintas pemangku kepentingan.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto mengatakan, perseroan mendukung penuh pemerintah untuk membantu mengurangi sampah plastik di laut.
"Kami menyadari kompleksitas pengelolaan sampah plastik yang hanya dapat diselesaikan jika semua pihak memberikan kontribusi yang nyata dan kuat, oleh karena itu diperlukan pendekatan multi-stakeholder dalam implementasi peta jalan pengurangan sampah oleh KLHK," kata Vera Galuh Sugijanto.
Vera menjelaskan, perseroan telah berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam mengelola dan menekan jumlah sampah plastik yang berakhir di lautan melalui tiga fokus utama yaitu pengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi terhadap konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.
"Kami berkomitmen untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik daripada yang kami gunakan pada tahun 2025, memperluas jaringan edukasi di sekolah-sekolah untuk mencapai lima juta anak dan lebih dari 100 juta konsumen hingga 2025, menggunakan kemasan 100% dapat di daur ulang, dan meningkatkan proporsi daur ulang hingga 50% untuk kemasan botol plastik," jelasnya.
Baca selanjutnya
Sustainable Development Program Leader Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, André ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: ANTARA