Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan stok vaksin Covid-19 mulai kembali tersedia di berbagai rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lain.
Sebelumnya, Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes, Prima Yosephine, menyatakan, pemerintah sudah mengirimkan 5 juta vaksin Pfizer hibah dari Covax ke 25 provinsi di Indonesia.
"Saat ini kami informasikan bahwa vaksin Covid-19 kita sudah tersedia kembali. Kami punya stok yang cukup di pusat juga, di samping yang sudah ada di daerah," kata Prima dalam konferensi pers "Pemerataan Vaksinasi Kunci Menuju Endemi" secara virtual pada Senin, (7/11/2022).
dr Prima mengungkapkan vaksin yang tersedia di fasilitas layanan kesehatan saat ini bukan terbatas pada vaksin booster, melainkan vaksin dosis primer.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat segera datang ke pusat vaksinasi terdekat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, saat subvarian baru Omicron terus bermutasi.
"Untuk yang mau yang melengkapi vaksin dosis kedua, ataupun booster, ada. Jadi silakan datang ke tempat-tempat pelayanan vaksinasi terdekat, semua bisa dan sudah tersedia," jelas dr Prima.
Saat ini, lanjut dia, sebanyak 2,5 juta dari total 5 juta vaksin booster yang tersedia sudah disalurkan ke kabupaten/kota. Sedangkan 2,5 juta sisanya menjadi buffer stok pusat.
Pihaknya pun tengah mempercepat penggunaan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri, seperti Indovac dan Inavac. Adapun keduanya sudah mendapat izin edar atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kita sendiri sudah bisa produksi vaksin Covid-19, sudah ada vaksin Covid-19 produksi dalam negeri. Nah, ini bisa dimaksimalkan untuk vaksinasi Covid-19 baik primer maupun booster. Saat ini masih proses, bulan depan atau akhir bulan ini (mulai disuntikkan)," jelas Prima.
Sebelumnya, stok vaksin Covid-19 sempat kosong beberapa waktu lalu, ketika subvarian Omicron terus bermutasi. Terbaru, kasus subvarian Omicron XBB sudah terdeteksi di Indonesia yang sebelumnya menyebar di Singapura.
Terkait dengan vaksin booster kedua untuk masyarakat umum, dr Prima juga menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua pada masyarakat non-nakes. Pasalnya, pemberian vaksin untuk masyarakat Indonesia senantiasa mengikuti kondisi epidemiologis.
"Tentu kemungkinan, bisa-bisa saja ada vaksinasi Covid-19 booster kedua. Kami dari pemerintah seperti yang sudah dituangkan dalam pedomannya, keputusan menterinya, bahwa perubahan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 memang sangat dinamis," urai dia.
"Kita menyesuaikan dengan situasi, keadaan epidemiologinya, dan nanti harus ada kajian dari komite ahli imunisasi yang menjadi dasar. Sampai saat ini kebijakan kita, kita baru memberikan booster kedua itu kepada sumber daya manusia kesehatan kita. Jadi, orang-orang yang terlibat dalam penanganan langsung dan pelayanan Covid-19," pungkas dr Prima.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com