Jakarta, Beritasatu.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr M Syahril mengatakan, dalam tiga hari terakhir, yakni mulai 3-6 November 2022, tidak ada lagi kasus baru gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak.
"Betul-betul kita catat dalam tiga hari tidak ada kasus baru maupun kematian", Syahril dalam konferensi pers daring: “Perkembangan Gangguan Ginjal Akut pada Anak”, Senin (7/11/2022).
Sebagaimana diketahui, hingga Senin (7/11/2022) ada sebanyak 324 dari 28 provinsi. Adapun perinciannya, sebanyak 27 kasus masih dirawat, 195 meninggal, dan 102 kasus sembuh.
Syahril menuturkan, 324 kasus gangguan ginjal akut ini paling banyak tersebar di DKI Jakarta 83 kasus, Jawa Barat 41 kasus, Aceh 34 kasus, Jawa Timur 25 kasus, Banten 22 kasus, Sumatera Barat 20 kasus, Bali 16 kasus, Sumatera Utara 15 kasus, Jambi 8 kasus dan Nusa Tenggara Timur 6 kasus.
Selanjutnya, Syahril juga menjelaskan sejak kasus gangguan ginjal akut meningkat pada akhir bulan Agustus 2022, Kemenkes mulai melakukan investigasi dan memilah kasus gangguan ginjal akut satu per satu, melakukan pemeriksaan hingga melakukan biopsi ginjal pasien.
Dari hasil pemeriksaan pasien mulai dari hasil pemeriksaan darah dan urine ditemukan zat-zat kimia etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Hal tersebut diperkuat berdasarkan hasil biopsi ditemukan suatu kerusakan ginjal yang disebabkan oleh zat kimia.
Untuk itu, kata Syahril, Kemenkes melakukan pengumuman pelarangan, yaitu 18 Oktober 2022, Kemenkes melakukan pelarangan penggunaan obat sirop/cair dengan maksudnya mengurangi tambahan kasus dan juga mengurangi jumlah kematian.
“Kemudian, BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) melakukan kerja sama dengan kami dan mengumumkan dan merilis pada tanggal 23 Oktober 2022 terkait zat-zat masih aman digunakan,” paparnya.
Selanjutnya, Syahril menuturkan Indonesia mendatangkan obat antidotum atau penawar merek fomepizole sebanyak 246 vial untuk pasien gangguan ginjal akut .
Sebanyak 200 vial obat fomepizole sudah didistribusikan ke 41 rumah sakit di seluruh Indonesia.
"Tadi kan 17 rumah sakit, sekarang sudah didistribusikan ke 41 rumah sakit di 34 provinsi," kata Syahril.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com