Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi akan ada lonjakan kasus Covid-19 dalam 45 hari mendatang. Lonjakan kasus muncul dari tiga varian virus Covid-19 yang muncul dari subvarian Omicron XBB, BA.2.75, dan BQ.1.
Hal itu diungkapkan Menkes Budi Gunadi saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/11/2022).
"Dari data kami, dari ketiga subvarian Covid-19 yang ada yakni Omicron XBB, BA 2,75 dan BQ.1 yang paling cepat dan mendominasi adalah subvarian XBB dalam tiga minggu belakangan, dan ini yang terjadi penyebab lonjakan kasus di Singapura belakangan ini. Ini berdasarkan data hasil genom sekuensing kita," ungkap menkes.
Diterangkan Menkes, pergeseran virus yang selama ini terjadi di Indonesia selama ini yang disebabkan subvarian BA. 5 dan BA. 4 mulai bergeser ke subvarian XBB dalam dua minggu belakangan di Indonesia.
"Dalam dua minggu yang terjadi di Indonesia, kita lihat sudah mulai terjadi pergeseran, yang tadinya dominasi variannya adalah BA.4 dan BA.5, dalam dua minggu terakhir memang sudah terjadi pergeseran dominasi dari subvarian yang ada di Indonesia (ke varian BA.2.75, BQ.1, dan subvarian XBB). Dan kita prediksi dalam 1,5 bulan kedepan akan ada lonjakan kasusnya di Indonesia," tambahnya.
Budi Gunadi mengingatkan bahwa prediksi puncak kasus Covid-19 untuk subvarian XBB bisa terjadi di pertengahan bulan Desember akhir hingga Januari 2022 mendatang.
"Untuk ingatan kita bersama, BA.1 dan BA.2 itu terjadi di awal tahun ini, sekitar Januari - Februari, sedangkan (puncak kasus) BA.4 dan BA.5 terjadi di bulan Juli - Agustus tahun ini di Indonesia. Jadi memang siklusnya 6 bulanan sekali dan XBB ini varian baru mirip dengan BA.4 dan BA.5, tapi (karakteristik) di bawah BA.1 dan BA.2, ini yang harus kita waspadai bersama," tegasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril dalam keterangan pers, pada Jumat (4/11/2022) pekan lalu menyatakan bahwa kasus Covid-19 untuk subvarian XBB dan XBB.1 yang terjadi di Indonesia sudah mencapai 12 kasus.
Dimana berdasarkan data Kemenkes 12 orang yang terkonfirmasi terserang Covid-19 subvarian XBB dan XBB.1 itu 2 kasus berasal dari perjalanan luar negeri dan 10 kasus berasal dari kasus transmisi lokal.
Dan dari 12 kasus tersebut, tidak dikategorikan dalam kategori bergejala berat dan hanya bergejala ringan, sehingga ke-12 orang yang terkonfirmasi tersebut hanya dianjurkan menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Namun demikian meski kegawatan atau keparahan tidak berat, tapi kita harus tetap waspada dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan agar fasilitas kesehatan seperti rumah sakit tidak banyak merawat pasien yang berpotensi memperparah kasus meninggal dunia akibat terkonfirmasi Covid-19," tandasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com