Jakarta, Beritasatu.com - Juru bicara (jubir) DPP PKS Muhammad Kholid mengatakan, pihaknya bersama Nasdem dan Demokrat batal melakukan deklarasi untuk menyongsong gelaran Pilpres 2024 pada 10 November 2022. Meski batal deklarasi, kata Kholid, PKS, Nasdem, dan Demokrat masih tetap solid membangun kerja sama menyambut Pemilu 2024.
Kholid menyebut batalnya deklarasi tersebut bukan menandakan adanya keretakan di antara ketiga partai politik (parpol) itu dalam mempersiapkan kemenangan di pesta demokrasi nanti.
"Mundurnya deklarasi tersebut bukan berarti tanda keretakan atau ancaman, tetapi ini merupakan proses alamiah dalam membangun koalisi. Karena inti dari koalisi adalah bertemunya titik kepentingan semua pihak yang akan berkoalisi," kata Kholid di Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Kholid mengatakan rencana deklarasi 10 November merupakan usulan Partai Nasdem. Hanya saja, kata dia, pembahasan di tim kecil antara Nasdem, PKS, Demokrat beserta Capres masih belum tuntas sehingga pihaknya ingin menuntaskan terlebih dahulu pembahasan terkait platfotm, desain pemerintahan, strategi pemenangan dan pasangan capres-cawapres.
"Timing deklarasi tergantung dua hal. Pertama, progres pembahasan di tim kecil dan kedua, proses internal di masing-masing partai. Buat PKS, hasil pembahasan di tim kecil akan kita laporkan ke majelis syura untuk diambil keputusan," katanya.
Lebih lanjut, Kholid mengatakan, ketiga parpol itu tetap berkomitmen untuk bersama mempersiapkan agenda Pilpres 2024 nanti.
"Sudah banyak hal yang disepakati. Mungkin nanti terkait simulasi cawapres kita akan lakukan kajian bersama empat pihak (PKS, Nasdem, Demokrat, dan capres). Nanti kita akan lihat simulasi yang terbaik yang bisa diterima empat pihak," kata Kholid.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, dalam pertemuan terakhir dengan perwakilan dari Demokrat dan PKS, pembahasan soal waktu deklarasi koalisi belum mencapai kata sepakat.
”Kalau Nasdem sih mengusulkan (deklarasi koalisi) 10 November ya, itu usulan Nasdem, tetapi yang lain (Demokrat dan PKS) belum oke,” kata Willy.
Selain soal waktu deklarasi, pertemuan membahas pula kriteria pasangan bakal cawapres yang cocok mendampingi Anies. Sebelum menentukan siapa figur yang tepat, mereka merumuskan kriteria dan mekanisme penentuannya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com