Serang, Beritasatu.com - Para nelayan di Desa Pulo Ampel, Kabupaten Serang mengeluh lantaran hasil tangkap ikan mereka terus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan banyaknya aktivitas pemotongan bangkai kapal yang diduga telah menimbulkan pencemaran laut di wilayah Banten Utara.
Salah seorang warga Suwarni mengatakan, untuk bisa mendapatkan ikan, nelayan harus mendayung perahu kayunya ke daerah Tirtayasa Pontang, Kabupaten Serang, yang berjarak ribuan mil dari Desa Pulo Ampel.
"Kalau sekarang (cari ikan) susah, kalau 10 tahun ke belakang cari ikan paling 2 mil juga sudah dapat. Kalau sekarang harus ke daerah Pontang, bahkan sampai ke Pulau Seribu. Ini terlalu banyak yang potong kapal, ya ikan jadi lari semua. Kalau potong kapal enggak ada yang mengawasi bagaimana dengan olinya, pasti ke laut," kata Suwarni, kepada Beritasatu.com, Kamis (10/11/2022).
Suwarni mengungkapkan, di salah satu Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Damai Sekawan Marine (DSM) yang berada di Desa Margasari Kecamatan Pulo Ampel ada kegiatan pemotongan 3 bangkai kapal.
"Itu ada 3 (Kapal) kalau saya liat, yang satu sudah dipotong (bangkai kapal). Kalau yang bangkai kapal MV Hans Brightfull masih ada, kalau saya dapat informasi mau dipotong juga," ujarnya.
Baca selanjutnya
Menurutnya, jika pemotongan kapal dilakukan tanpa adanya pengawasan dari pihak otoritas, ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com