Muhammadiyah Minta Presiden Serius Tangani Papua

Penulis: BeritaSatu | Editor: B1
Minggu, 3 Maret 2013 | 02:11 WIB
Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Goliath Tabuni (mengenakan ikat kepala merah)
Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Goliath Tabuni (mengenakan ikat kepala merah) (Istimewa / Robert Isidorus Vanwi)

Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serius menangani perkembangan isu terakhir di Papua.

"Seiring dengan memanasnya situasi politik nasional, dikhawatirkan pihak-pihak luar akan mengambil kesempatan untuk membawa masalah Papua ke dunia internasional," kata Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Sabtu (2/3).

Apalagi, kata dosen FISIP UIN syarif Hidayatullah Jakarta itu, sejumlah aktivis organisasi pro-Papua merdeka tidak pernah lelah untuk membawa isu tersebut ke pentas internasional.

"Presiden jangan sampai melupakan persoalan Papua yang tidak kalah pentingnya dengan urusan Partai Demokrat," tuturnya.

Menurut Saleh, Pemerintah harus mampu mengalahkan diplomasi para aktivis dan organisasi pro-Papua merdeka di tingkat internasional. Jika lalai, bisa saja isu ini akan semakin menguat dan memarginalkan posisi Indonesia di forum-forum internasional.

Saleh meminta Presiden mengingat pernyataan Presiden Senegal Abdoulaye Wade tentang posisi mereka dalam melihat persoalan Papua.

Ketika menerima Benny Wenda, salah seorang aktivis pro-Papua merdeka, Abdoulaye Wade mengatakan "West Papua is now an issue for all black Africans".

Pernyataan itu, kata Saleh, tidak bisa dipandang remeh. Sebagai kepala negara, Abdoulaye Wade bisa saja sewaktu-waktu mengadakan konsolidasi dengan pemimpin negara-negara Afrika lainnya untuk membawa isu Papua ke PBB.

Alumnus Colorado State University itu mengatakan secara historis solidaritas Afrika telah banyak menghasilkan kemenangan dalam diplomasi di PBB.

"Kalau aktivis pro-Papua merdeka berhasil menggaet pemimpin negara-negara Afrika, tentu Indonesia akan menemukan kesulitan untuk membendung gerakan mereka," katanya.

Dalam rangka menyikapi hal tersebut, Saleh meminta pemerintah mengambil langkah konkret untuk menghentikan setiap konflik dan kekerasan yang terjadi di tanah Papua.

Menurut dia, pendekatan kemanusiaan harus dikedepankan daripada pendekatan gaya militeristik. Pemberian bantuan kepada masyarakat Papua juga harus dikontrol agar tidak hanya dinikmati oleh elit politisi lokal.

"Jika ingin membuat sejarah baru, Yudhoyono bisa menuliskannya melalui penyelesaian masalah Papua. Bila berhasil, sejarah Indonesia akan mencatatnya dengan tinta emas," tuturnya.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA TERKINI

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon