Nusa Dua, Beritasatu.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka pertemuan kedua Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022). Pertemuan antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan negara G-20 ini menjadi lanjutan pertemuan pertama pada Juni 2022 di Yogyakarta. Salah satu hasil pertemuan adalah pembentukan Pandemic Fund (Dana Pandemi) untuk mengantisipasi pandemi di masa mendatang.
Hasil JFHMM Presidensi G-20 adalah pembentukan dana perantara keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF) yang ditujukan untuk pembiayaan kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons pandemi di masa mendatang. Komitmen pendanaan ini kemudian dinamai Pandemic Fund.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Dana Pandemi merupakan kemajuan besar pertama dari prioritas Jalur Kesehatan Presideni G-20 Indonesia. Ke depan, negara-negara dunia sepakat bagaimana memanfaatkan dana pandemi sebaik-baiknya agar dapat menciptakan dunia yang tangguh.
“Ini adalah puncak tidak hanya dari kerja keras dan dedikasi, tetapi kemanusiaan dalam diri kita masing-masing. Kemanusiaan untuk membuat perbedaan dan membangun dunia yang lebih baik bagi anak-anak dan cicit kita. Pandemic Fund adalah landasan di mana kita akan membangun kembali dan memperkuat arsitektur kesehatan global kita,” ujar Budi.
Setidaknya ada empat dokumen yang diadopsi dalam kesepakatan dewan pengelola Dana Pandemi yaitu dokumen kerangka tata kelola, manual operasi, template perjanjian kontribusi, dan template perjanjian prosedur keuangan.
Komitmen pertama negara-negara pendiri mencapai US$ 1,4 miliar yang disalurkan secara sukarela. Komitmen ini kemudian disambut tambahan dari negara pendonor lainnya termasuk para filantropi dunia.
Pandemic Fund akan diluncurkan pada 13 November 2022. Komitmen ini akan menjadi menjadi kebijakan yang akan terus ditindaklanjuti pada Presdiensi G-20 selanjutnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com