Bekasi, Beritasatu.com - Seorang guru SD negeri di Kota Bekasi, Jawa Barat berinisial AD diduga menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap sejumlah siswinya. Dugaan tersebut telah dilaporkan oleh para orang tua korban ke Polres Metro Bekasi Kota.
DK, ayah salah seorang korban menuturkan, tindak asusila yang menimpa putrinya terjadi pada tahun lalu. Sang anak diduga mengalami pelecehan tersebut saat mengikuti kegiatan les berenang.
"Awalnya saya tidak tahu secara langsung tetapi banyak aduan dari orang tua bahwa anak saya kena (dugaan pelecehan). Setelah saya tanya-tanya memang belum mengaku karena mentalnya tertekan. Jadi begitu lama ditanya sama kakaknya baru mengaku," kata DK, Rabu (16/11/2022).
Setelah mengalami kejadian tersebut, psikologis korban terganggu. DK mengungkapkan, putrinya kini mudah marah.
"Tadinya tidak pernah marah-marah di rumah atau rewel," ungkapnya.
Dugaan tindakan asusila ini bukan hanya menimpa anak DK. Korban lainnya juga mengalami hal serupa. Pelecehan seksual lainnya terjadi pada 3 November 2022. Saat itu, AD meminta seorang siswi berpindah tempat duduk ke bagian belakang dan kemudian melakukan perbuatan bejat tersebut.
Komisioner Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi datang bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Bekasi Kota ke sekolah para korban. Namun AD tersebut sudah tidak ada di sekolah.
Komisioner Bidang Hukum KPAD Kota Bekasi, Novrian menjelaskan, sejauh ini pihaknya sedang melakukan pendekatan terhadap murid agar bisa mendapatkan data seberapa banyak yang menjadi korban.
"Kalau langkah yang kita ambil pertama kita inventarisasi masalah dulu, berapa jumlah korban yang sesungguhnya. Dan tingkat kekerasannya seperti apa, dan korban mendapat apa. Agar kita bisa memberikan penanganan seperti apa yang akan kita lakukan.Kita minta pihak sekolah untuk aktif memberikan asesment anak anak yang mana yang sebenarnya menjadi korban," jelas Novrian.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com