Warga Melintasi Tepi Jurang Akibat Akses Jalan Terhalang Batu Besar
Sulawesi Selatan, Beritasatu.com - Akses jalan poros Sapandeata ke Pabuaran, Kecamatan Makale selatan, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, tertutup batu berukuran raksasa membuat ratusan siswa dan warga terpaksa bertaruh nyawa melintas di tepi jurang.
Hal ini terpaksa dilakukan para siswa dan warga, sebab jalan tersebut merupakan akses satu-satunya yang selama ini digunakan untuk masuk dan keluar kampung. Namun karena tertutup batu yang ukurannya sangat besar, anak sekolah harus bertaruh nyawa melintas di tepi jurang yang kondisinya sangat berbahaya.
Walau kondisinya sangat mengancam nyawa, kondisi tersebut seolah tak terlihat oleh pemerintah. Padahal jalan tersebut merupakan jantung ekonomi warga yang sebagian masyarakatnya menggantungkan hidup dari hasil pertanian, namun saat ini sulit menjual hasil bumi ke ibu kota kabupaten karena jalan tertutup batu raksasa.
Mirisnya akses jalan yang merupakan akses utama warga tersebut rusak parah, dampak dari proyek pekerjaan peningkatan jalan yang menggunakan anggaran sebesar Rp 1,1 Miliar mestinya rampung pada akhir Desember 2022 lalu, namun sayangnya hingga Maret 2023 ini progres pekerjaan seolah berjalan di tempat.
Para siswa mengaku terpaksa melintasi jalan tersebut walau nyawa taruhannya, sebab jalur ini merupakan akses satu – satunya yang digunakan saat berangkat ke sekolah. "Terpaksa kami melintas walau nyawa taruhannya, karena ini adalah jalan yang selama ini kami lalui, tolonglah bapak pemerintah agar jalan seperti ini diperbaiki, supaya kami pelajar bisa tepat waktu sampai kesekolah, kalau begini melintas ditepi jurang kan bahaya," pinta Juwilton, salah seorang siswa.
Sementara warga setempat berharap jalan yang merupakan akses utama dan menjadi jantung ekonomi masyarakat tersebut bisa segera dirampungkan, sehingga akses warga yang menggantungkan hidup dari hasil bumi bisa menjual dan membeli barang keluar daerah.
“Sebelum tahun baru sudah dikerja, material proyek sudah banyak masuk, tapi tidak tau kenapa berhenti, sementara kalau hujan depan rumah saya ini longsor, makanya saya memilih ke rumah orang tua di sini, karena takut kalau hujan turun longsor dari perbukitan," terang Nelvin, salah seorang warga Pabuaran.
Diketahui batu berukuruan raksasa yang menutup badan jalan tersebut terjadi akibat pekerjaan proyek peningkatan jalan poros Sapandeata – Pabuaran yang hingga kini tak kunjung rampung, diduga akibat lemahnya pengawasan yang dilakukan Dinas PUPR Pemkab Tana Toraja.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini