PHDI Bali: Perayaan Nyepi untuk Introspeksi Diri

Badung, Beritasatu.com - Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali Nyoman Kenak mengatakan makna hari Nyepi tahun baru Saka 1945 adalah introspeksi diri, sebagai ajang pembersihan alam semesta dan pembersihan diri sendiri. Pembersihan alam semesta dilalui dengan upacara tawur agung atau mecaru, sedangkan pembersihan diri demi keseimbangan.
"Kalau pribadi kita harus dilakukan dengan Catur Brata Penyepian yakni amati karya (dilarang bekerja) amati geni (dilarang menghidupkan api), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak berhura hura atau berpesta)," katanya pada rabu (22/3/2023) .
Menurut Nyoman Kenak, selama Catur Brata Penyepian seluruh kegiatan di luar rumah dihentikan sementara selama 24 jam. Mulai Rabu pagi tadi hingga Kamis besok pukul 06:00 Wita. "Selama menjalani Catur Brata Penyepian umat Hindu tetap berada di rumah untuk melakukan meditasi, hening, dan berpuasa," ujarnya.
Selama Catur Brata Penyepian kondisi lalu lintas di Bali tampak sepi. Terpantau kondisi lalul intas di kawasan wisata Kuta Kabupaten Badung tampak sepi para wisatawan yang biasanya hilir mudik di lokasi wisata kini tak terlihat. Para wisatawan asing baik mancanegara maupun domestik hanya diperbolehkan berada di lokasi hotel tempat mereka menginap.
Untuk pengamanan selama Nyepi, pecalang desa adat setempat akan memantau kondisi keamanan agar pelaksanaan Catur Brata Penyepian berlangsung hikmat.
BERITA TERKINI
3
Video: Jual Rumah Orang Tua Demi Judi Online
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri