Jumlah Pemudik Naik 47%, Menhub Siapkan Sejumlah Strategi
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan jumlah pemudik di tahun ini meningkat 47 persen secara nasional. Untuk mencegah penumpukan kendaraan atau penumpukan penumpang di suatu titik, Budi menyebut pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk perjalanan darat, udara, dan laut.
"Terdapat kenaikan dari jumlah saudara-saudara yang mudik, dari 85 juta orang menjadi 123 juta orang. Untuk pemudik di Jabodetabek naik dari 14 juta orang menjadi 18 juta orang," ungkap Budi dalam keterangan pers usai rapat terbatas persiapan mudik di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat sore (24/3/2023).
Budi menyebut jalur Cipali menjadi diprediksi menjadi salah satu titik paling padat di masa mudik lebaran. Untuk itu, Kementerian Perhubungan akan menerapakan rekayasa lalu lintas secara intensif. Sejumlah skenario rekayasa lalu lintas disiapkan, dari one way, contraflow, hingga pemberlakuan ganjil genap.
Budi mengatakan pihaknya akan mendiskusikan rasio kapasitas per volume kendaraan. Untuk menghindari penumpukan, rasio kapasitas jalur dan volume kendaraan harus berada di bawah 0.6.
"Kalau dibatas 0.6 akan rendet, kalau 1 itu sudah macet. Saya lapor ke presiden, semua dalam exercise sudah di angka 0.6, insya Allah kita bisa jalani seperti simulasi sekarang ini," ungkap Budi
Sementara untuk perjalanan udara, Budi memastikan akan memperbanyak jumlah penerbangan dan memperpanjang jam operasional bandara. Budi mencontohkan, di Bandara Soekarno Hatta misalnya, bandara diminta untuk beroperasi selama 24 jam.
"Kita tambah jam operasi bandara, untuk bandara yang tadinya beroperasi sampai jam 4, sekarang sampai jam 8, yang tadinya beroperasi sampai jam 12, harus 24 jam seperti Bandara Soetta. Agar rotasi pesawat bisa bergerak maksimal, kalau biasanya cuma 6 flight, ini bisa sampai 8 flight," Budi menambahkan.
Untuk perjalanan mudik dengan jalur laut, Kementerian Perhubungan akan menambah lima pelabuhan tambahan di Ciwandan. Penambahan ini dilakukan agar pemberangkatan kapal tidak hanya terpusat di Pelabuhan Merak.
Budi juga mengumumkan bahwa nantinya pembelian tiket penyebrangan akan dilakukan dengan menggunakan Ferizy, layanan pembelian tiket kapal secara daring. Dengan menggunakan Ferizy, Budi menyebut akan lebih mudah untuk pemerintah mengatur jumlah perjalanan dan mengawasi harga tiket.
"Ferizy adalah satu tools untuk membeli tiket penyeberangan. Kita lagi akan memanage membedakan harga mereka yang memesan lewat online, dan mereka yang menggunakan langsung. Tapi ini belum kita putuskan, kita masih melaksanakan diskusi lebih lanjut dengan stakeholder," Budi menambahkan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini