Bubarkan Remaja di Pandeglang Hendak Perang Sarung, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan
Pandeglang, Beritasatu.com - Dianggap mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga, sejumlah remaja yang diduga hendak melakukan aksi perang sarung modifikasi dan balapan liar dibubarkan oleh Unit Resmob Sat Reskrim Polres Pandeglang Banten.
Seorang warga bahkan terpancing emosi karena remaja tersebut menolak mengaku saat diintrogasi polisi. Sejak sahur puasa pertama diketahui mereka kerap beraksi meresahkan masyarakat.
Setelah menerima laporan masyarakat, Tim Resmob Sat Reskrim Polres Pandeglang Banten, langsung bergerak mendatangi lokasi untuk menemukan keberadaan para remaja yang diduga hendak menggelar aksi perang sarung modifikasi. Mengetahui kedatangan petugas, para remaja ini sempat berusaha kabur dan bersembunyi.
Di lokasi, petugas sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke udara meminta para remaja tidak bersembunyi, mereka akhirnya keluar kemudian dikumpulkan. Dari hasil pemeriksaan, dua di antara mereka membawa sarung, namun mereka menolak mengaku sebagai pelaku aksi perang sarung modifikasi.
Keberadaan mereka hanya tengah nongkrong, petugas tidak lantas percaya kemudian mencari barang bukti sarung yang biasanya sudah dimodifikasi pada sisi ujungnya diikat dengan sejumlah barang yang jika digunakan untuk memukul bisa melukai lawannya.
"Ya tadi Satreskrim Polres Pandeglang khususnya Unit Resmob mengantisipasi pencegahan perang sarung dan balap liar yang kami dapatkan informasi dari masyarakat sering terjadi selama bulan Ramadan. Berkaca pada tahun lalu, hingga ada yang meninggal dunia jadi kita lakukan patroli, tadi kita dapati remaja nongkrong-nongkrong diperiksa diduga mereka hendak melakukan perang sarung," kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton, Jum'at (24/3/2023)
Para remaja ini kemudian, kata Shilton, diberi sanksi dan didata serta diminta untuk membubarkan diri. Petugas kemudian bergerak ke lokasi lain, di persimpangan jalan petugas menemukan sejumlah remaja nongkrong dengan kendaraan bermotor, diduga hendak menggelar aksi balap liar petugas kemudian melakukan pemeriksaan.
Di lokasi ini lagi lagi para remaja membantah, bahkan terdapat seorang warga yang berada di lokasi terpancing emosi memarahi mereka para remaja karena terus membantah saat petugas melakukan interogasi. Sejumlah pemuda yang diduga hendak melakukan aksi balap liar di jalan raya ini kemudian didata dan diberikan sanksi kemudian dibubarkan.
"Tadi kita beri sanksi sehingga kami bubarkan di bulan Ramadan tidak ada lagi perang sarung dan balap liar kita menghimbau orang tua dan perangkat desa untuk mengingatkan pemuda kita untuk tidak melakukan kontra produktif sehingga dapat mengganggu keamanan," tukasnya.
Keberadaan para remaja tanggung di saat menjelang sahur ini dilaporkan masyarakat karena merasa resah dan terganggu dengan aksi kenakalan mereka. Pada puasa tahun lalu bahkan hingga mengakibatkan seorang remaja tewas akibat aksi perang sarung dan balap liar di Pandeglang. Petugas kepolisian menghimbau kepada orang tua agar memberikan pemahaman kepada anaknya, agar tidak keluar di jam malam menjelang sahur mengantisipasi kegiatan tersebut terjadi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini