Asyik Ngabuburit, Pelajar SMP Hilang Terseret Arus Sungai Mahakam
Samarinda, Beritasatu.com - Asyik ngabuburit, seorang pelajar SMP berusia 12 tahun di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikabarkan hilang terseret arus Sungai Mahakam saat tengah asyik bermain air di pinggir sungai. Tim SAR gabungan pun juga telah melakukan upaya penyisiran dengan radius mencapai hingga 1 kilometer namun masih belum menemukan keberadaan korban.
Korban yang terseret arus sungai Mahakam di kawasan Tugu Amin, Jalan Pattimura Kota Samarinda itu, diketahui bernama Risky berusia 12 tahun. Korban dilaporkan hilang oleh sejumlah rekannya sejak Jumat sore (24/3/2023).
Saat itu, korban bersama 6 orang rekannya tengah asyik ngabuburit di pinggir Sungai Mahakam yang tengah dalam kondisi surut. Korban pun lantas bermain air hingga tak sadar dirinya telah terseret arus Sungai Mahakam hingga ke tengah, sehingga korban pun tenggelam dan hilang terbawa arus.
Merespon laporan keluarga korban, Basarnas Balikpapan pun mengerahkan 1 tim dari Kantor Unit Siaga Sar Samarinda, untuk melakukan pencarian bersama pihak BPBD Samarinda, Dinas Damkar Samarinda, TNI-Polri, serta para relawan.
Koordinator Unit Siaga Sar Samarinda, Riqi mengatakan pihaknya juga telah mengerahkan satu unit alat aqua eye untuk mendeteksi keberadaan korban di dasar Aungai Mahakam, namun keberadaan korban masih belum terdeteksi di dasar Sungai Mahakam.
"Kami juga sudah mengerahkan satu unit alat aqua eye untuk mendeteksi keberadaan korban di dasar Sungai Mahakam namun hasilnya masih nihil," kata Riqi saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu siang (25/3/2023).
Menurut Riqi, di hari kedua ini, tim SAR gabungan telah mengerahkan sedikitnya 5 unit perahu karet untuk melakukan pencarian dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian secara berkala dengan radius pencarian mencapai hingga 1 kilometer.
Upaya pencarian korban kali ini terkendala oleh faktor kencangnya arus Sungai Mahakam, sehingga tim sar gabungan tak bisa melakukan upaya penyelaman di sekitar lokasi kejadian.
"Alhamdulillah, kami hari ini mendapat bantuan dari beberapa pihak, sehingga hari ini ada sedikitnya 5 unit perahu yang bisa digunakan untuk melakukan pencarian dan penyisiran secara berkala dengan radius pencarian mulai dari 500 meter hingga 1 kilometer dari lokasi tenggelamnya korban," imbuhnya.
Pihak keluarga korban tak mampu menahan isak tangis meratapi kepergian korban, lantaran korban sudah dua hari belum ditemukan. Sementara itu, pihak Basarnas pun menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan lebih waspada saat memilih lokasi untuk ngabuburit atau mengunggu waktu berbuka, agar kejadian serupa seperti yang dialami oleh korban tidak terulang.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini