Harga Bawang Merah Lokal Terjun Bebas, Petani Merugi
Temanggung, Beritasatu.com – Harga bawang merah lokal terus turun sejak Januari lalu. Penurunan harga ini menjadi keluhan utama kalangan petani dan pedagang bawang merah
Anjloknya harga ini menyebabkan penjualan melemah dan petani bawang terus menerus merugi. Bahkan, pada Ramadan ini belum ada kenaikan penjualan.
Sukarman, pedagang bawang merah di kompleks Pasar Legi Parakan, Temanggung mengatakan, harga bawang merah basah dari petani berkisar di angka Rp 8.000 hingga Rp 11.000.
"Sekarang penjualan lebih lemah. Dua hari lalu, saya belanja Rp 11.500 per kilogram hanya laku Rp 10.000. Petani dari Kwadungan saya tolak, karena harga terus turun. Padahal barangnya sudah ditaruh di sini terus dibawa pulang lagi,” kata Sukarman, Kamis (30/3/2023).
Menurut Sukarman, hasil pertanian bawang merah sekarang sedang banyak namun ada impor. "Pasar kalah dengan impor dari China karena harganya Rp 8.000 hingga Rp 10.000 dan sudah dalam kemasan atau packing," jelasnya.
Sukarman menambahkan, kondisi tersebut membuat penjualan bawang merah lokal menjadi susah. Dia berharap agar bawang merah dalam kemasan asal China tersebut dihentikan, karena panen dalam negeri juga sedang banyak.
"Hasil panen bawang dari petani lokal tidak ada efeknya pada penurunan harga. Harga terus turun karena ada impor. Saya mengalami dari harga Rp 22.000 sampai Rp 14.000. Masih lebih bagus tahun kemarin," pungkasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini