Jenazah Pasutri Lampung Korban Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet Tiba di Rumah Duka

Pesawaran, Beritasatu.com - Isak tangis keluarga sambut kedatangan jenazah pasangan suami istri (pasutri) Suheri dan Riani korban dukun pengganda uang Mbah Slamet yang tiba di rumah duka di Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Isak tangis keluarga dan para kerabat pecah ketika suara sirene ambulans yang membawa Suheri dan Riani memasuki halaman rumah duka di Desa Kalirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung pada Selasa pagi (11/4/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.
Jenazah korban dukun pengganda uang Mbah Slamet tiba dengan tiga unit mobil ambulans berasal dari mobil Polsek Gedong, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesawaran. Sebelumnya, jenazah Suheri dan Riani diberangkatkan dari Banjarnegara, Jawa Tengah pada Senin siang (10/4/2023).
Kedatangan jenazah Suheri dan Riani tersebut langsung disambut dengan keluarga korban dan warga setempat. Suasana duka dan isak tangis bersahutan di antara keluarga dan keluarga kedua korban, bahkan salah seorang kerabat korban terpaksa harus dibopong (diangkat) karena pingsan.
Rencananya kedua jenazah akan dimakamkan pada Selasa siang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa setempat dengan liang lahat yang sudah dipersiapkan untuk dilakukan pemakaman. Prosesi pemakaman akan dipersiapkan oleh keluarga besar dibantu dengan warga setempat.
Suheri dan Riani dinyatakan positif menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan dukun pengganda uang palsu Mbah Slamet setelah dilakukan tes DNA terhadap jasad kedua korban.
Dari hasil tes DNA yang dilakukan tim dokter forensik Jenazah Suheri dan Riani dinyatakan identik dengan hasil DNA anak korban yakni Rani Dwi Wulandari.
Sebelumnya Suheri dan Riani hilang kontak dengan pihak keluarga sejak September 2021. Kedua berpamitan dengan keluarga untuk pergi ke Pulau Jawa karena mendapatkan pekerjaan membangun rumah.
Belakangan diketahui, rumah yang dikerjakan oleh Suheri adalah rumah dua lantai milik Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah. Hal tersebut diketahui pihak keluarga setelah melakukan panggilan video call terhadap Suheri yang sedang membangun rumah milik Mbah Slamet.
Saat berada di Pulau Jawa, Riani istri Suheri sering membagikan membagikan aktivitasnya di media sosial Facebook. Riani juga membagikan foto bersama Mbah Slamet saat berada di kebun wortel pada 30 Agustus 2021 lalu.
Panut (55) kakak Riani mengatakan sebelumnya pihak keluarga tidak menyangka jika pasutri Suheri dan Riani menjadi korban dukun pengganda uang Mbah Samet. "Keluarga gak menyangka, karena kedua korban pergi ke Pulau Jawa pamitnya mau kerja," kata Panut.
Panut menjelaskan, jenazah kedua korban akan dimakamkan di TPU desa setempat. "Ya segera, hari ini juga akan dimakamkan," ucap Panut.
Panut menuturkan, kedua korban merupakan sosok pribadi yang baik dan suka menolong tetangga. "Orangnya dikenal baik dengan tetangga kanan kiri, orangnya ringan tangan suka menolong tetangga," tutur Panut.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
PDIP Soal Kaesang Dikabarkan Gabung PSI: Ojo Grasa-grusu Masuk Parpol
Gibran: Tak Ada Omongan Kaesang kepada Keluarga Besar Soal Gabung ke PSI
2
3
5
Catat! Pemungutan Suara Pemilu 2024 di Luar Negeri Bakal Digelar Lebih Awal
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri