Dentuman Mercon Bumbung Warnai Ngabuburit di Lumajang

Lumajang, Beritasatu.com - Setiap daerah memiliki tradisi dan keunikan tersendiri saat bulan Ramadan. Salah satunya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Masyarakat di wilayah ini, memiliki tradisi unik saat yang dilakukan anak-anak saat ngabuburit atau menunggu waktu buka puasa tiba.

Mereka memainkan meriam bambu atau biasa disebut mercon bumbung. Permainan ini sudah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun temurun.

Seperti halnya anak-anak di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Saat memainkan dolanan tradisional ini, anak-anak kampung setempat perlu membuat mercon bumbung terlebih dahulu.

Mereka kemudian mencari bambu yang melimpah di kebun sekitar rumah. Selanjutnya, sebatang bambu utuh dipotong sebagai bahan utama pembuatan meriam.

Setelah mendapat bahan, bambu dibersihkan kemudian dilubangi sebagai media untuk wadah karbit. Bahan ini digunakan sebagai pemicu untuk menghasilkan suara dentuman dari meriam bambu.

Setelah bambu dilubangi, barulah ujung bambu diikat untuk memperkuat kapasitas bambu dari tekanan tenaga ledakan atau dentuman yang dihasilkan ketika disulut.

Cara memainkannya, hampir sama dengan penggunaan meriam sungguhan, yakni dengan menyulut lubang yang ada di bagian pangkal bambu dengan api.

Meriam bambu tersebut, kemudian diisi pecahan karbit ke dalam lubang tempat penyulutan. Hasilnya, keluar suara dentuman yang sangat kuat.

Kemudian, seutas kayu yang sudah dililit dengan kain dan dicelupkan ke minyak tanah lalu diberi api dan digunakan sebagai alat penyulut.