Polisi Sisir Kawasan Pantai Kulon Progo Cegah Penerbangan Balon Udara Liar
Selasa, 25 April 2023 | 20:57 WIB

Kulonprogo, Beritasatu.com – Aparat Polres Kulon Progo dan Polsek Temon melakukan penyisiran wilayah pantai menyusul maraknya penerbangan balon udara liar. Langkah pencegahan tersebut sudah dilaksanakan setelah ada informasi terkait balon udara liar dari Tower Airnav dari bandara Yogyakarta Internasional Airport.
Kapolres Kulonprogo AKBP Nunuk Setiyowati, mengatakan pihaknya telah melakukan penyisiran dan edukasi kepada masyarakat.
"Bahwa diperlukannya edukasi hingga penerapan sanksi hukum supaya tidak terjadi hal serupa. Hal tersebut dilakukan karena membahayakan keselamatan penerbangan di Bandara YIA," kata Nunuk pada Selasa (25/4/2023).
Sementara itu Wakapolres Kulonprogo Kompol Riko Sanjaya mengatakan telah melakukan antisipasi dengan kegiatan sosialisasi, patroli dan langkah terakhir yaitu razia penerbangan balon apabila menemukan peristiwa penerbangan balon liar tersebut.
“Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat agar tidak ada euforia lebaran dengan melepaskan balon ke udara, karena dapat berimbas terhadap keselamatan penerbangan. Apabila tim patroli menemukan adanya pihak yang melepaskan balon ke udara yang bersangkutan bawa ke kantor (polisi) untuk dimintai keterangan, diperiksa dan lidik lebih lanjut,” tegasnya.
"Pelaku penerbangan balon udara liar, sesuai Pasal 411 UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang menyatakan bahwa terdapat ancaman pidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta", tambahnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (22/4/2023) GM AirNav Indonesia (Tower) Cabang Yogyakarta Zainal Arifin Harahap mengatakan keberadaan balon udara yang terbang bebas hingga berada di lintasan pesawat terpantau pada momen lebaran tahun ini.
“Peristiwa adanya dua buah balon udara berwarna hitam, pada posisi R075/35NM from JOG (diatas Area Kebumen) ketinggian 7500 kaki, bergerak ke arah barat pada Time 10.58 WIB : LNI963,” katanya.
Menurut Zainal keberadaan balon udara liar tidak ditambatkan sangat berbahaya karena pesawat penumpang beda dengan pesawat tempur yang bisa melakukan manuver kapan pun yang diinginkan pilot.
“Pesawat komersial justru harus terbang sesuai jalur, tenang, nyaman dan harus selamat sampai tujuan,” katanya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Mahfud Janji Turun Tangan jika Aparat Kesulitan Usut Kasus Menteri Pertanian SYL
Relawan Terus Perkuat Dukungan bagi Ganjar Pranowo di Jawa Timur
Tarif Parkir Disinsentif di 24 Lokasi di Jakarta Berlaku mulai Hari Ini 1 Oktober 2023
1
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin