Gubernur Khofifah Sebut Akses Internet Tinggi Jadi Modal Utama Bisnis

Surabaya, Beritasatu.com - Berdasarkan laporan We Are Social, lembaga riset digital global yang berpusat di Amerika, pengguna internet di Indonesia saat ini berjumlah 212,9 juta jiwa atau sekitar 77% dari total penduduk. Sedangkan, pengguna media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta jiwa atau sekitar 60,4% dari total populasi.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga sangat bergantung dengan ponsel dengan mengakses internet 8 jam sehari. Bahkan, akses media sosial juga sangat tinggi, 4 dari 10 penduduk Indonesia memiliki akun media sosial lebih dari 1.
"Akses internet yang sangat tinggi, dan tingkat kepercayaan masyarakat adalah modal utama bagi media untuk merebut pasar bisnis media," Ungkap Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, Kamis (25/5/2023).
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah menambahkan, berdasarkan survey disebutkan bahwa media masa merupakan sumber informasi terpercaya masyarakat. Dan televisi masih menjadi sumber informasi yang paling dipercaya masyarakat sebesar 53,2% diatas media sosial dan media lainnya.
Sementara itu Potensi pasar bisnis di Jawa timur terbesar kedua di Indonesia. Namun, media traffic tertinggi berada di Jakarta sebesar 170 juta pengakses, sedangkan Jatim yang terbesar kedua hanya 5 juta pengakses. Untuk itu, di era transformasi digital media tetap bisa eksis dan cepat beradaptasi.
Khofifah kembali menekankan pentingnya kolaborasi antar media. Namun demikian juga membuka peluang kerjasama antara media dengan pakar digital IT.
"Cara pandang terhadap ekosistem global adalah ketika terjadi perubahan ekosistem digital pengaruhnya akan masuk mulai tingkat nasional, regional dan lokal. Termasuk di dalamnya media digital di Jatim," tuturnya.
Cara ini, kata dia, bisa dikupas secara lebih detail dan komprehensif saat pakar-pakar media dan digital IT melakukan dialog. Artinya, membangun dan mempertemukan sinergitas dengan berbagai media dan sektor lainnya.
"Tidak cukup media dengan media. Tapi ada aspek teknologi IT yang memungkin dibangun jejaring baru sehingga bisa menggeliat lebih cepat dan resonansinya lebih besar. Ditambah kolaborasi menjadi kekuatan yang bisa meringankan beban media," jelasnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Masih Antusias, Ratusan Pelajar Padati Pameran Pangan Plus 2023 di Rakernas IV PDIP
Dituding Terima Rp 27 Miliar dalam Kasus BTS, Menpora Dito Ariotedjo Mengaku Telah Beri Klarifikasi
Pekanbaru Diselimuti Kabut Asap, Jadwal Penerbangan Alami Keterlambatan
Mahfud Janji Turun Tangan jika Aparat Kesulitan Usut Kasus Menteri Pertanian SYL
1
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin