Warga Polman Tukar Sampah dengan Sembako
Minggu, 28 Mei 2023 | 09:32 WIB

Polewali Mandar, Beritasatu.com - Masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat mengumpulkan dan memilah sampah untuk ditukarkan dengan barang kebutuhan sehari-hari seperti sembilan bahan pokok (sembako) di bank sampah milik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Polman.
Warga dan petugas kebersihan tampak antusias menukarkan sampahnya dengan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula hingga rokok yang dapat ditukarkan langsung di bank sampah di kantor DLHK. Adapun jenis sampah yang dapat ditukarkan seperti botol plastik, botol kaca, plastik refile. Kemudian kertas bekas, koran, majalah, kardus, rak telur, kaleng susu, dan tutup botol.
Beragam sampah rumah tangga dibungkus warga lalu di bawa ke kantor yang berada di Jl Kartini, Kelurahan Pekkabata ini. Petugas Bank Sampah Sipamandaq Polman yang menerima sampah dari warga langsung menimbang sampah tersebut.
Warga saat ini diberi dua pilihan untuk menukarkan sampahnya dengan uang tunai atau sembako. Dan sudah ada desa dan kelurahan yang siap bekerja sama untuk membuka bank sampah.
Program ini merupakan sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah untuk meminimalisir terjadinya penumpukan sampah yang akan bernilai ekonomis. Di mana kabupaten Polman memproduksi sampah sebanyak 50 ton per hari.
Salah satu warga, Mariam, mengatakan, dari hasil menukar sampah ia sudah memiliki tabungan di bank sampah sebanyak 371 ribu dan sebagian tabungannya telah ditukarkan dengan sembako. "Tabungan saya itu sudah 371 ribu, saya sudah mengambil beras dan minyak goreng tabungan saya ini tidak saya habiskan, ini saja yang saya tukar karena ini yang saya butuhkan saat ini di rumah," kata Mariam saat ditemui di lokasi, Minggu (28/5/2023).
Ibu rumah tangga sekaligus guru di salah satu sekolah dasar di Polewali Mandar ini menyebut jika sampah yang ia tukar di bank sampah merupakan sampah yang ada di rumahnya dan sampah di tempat ia mengajar. "Yang saya tukar itu botol bekas, kertas ulangan dan buku anak anak yang sudah tidak dipakai di sekolah kemudian karton. Tiap pagi saya membersihkan rumah barang yang bisa ditukarkan saya kumpul dan setiap akhir bulan saya bawa ke sini," ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kadis DLHK Polman, Agusnia Hasan Sulur mengatakan program ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah untuk meminimalisir terjadinya penumpukan sampah yang bernilai ekonomis. "Jadi ini adalah kegiatan Polman Zero Sampah, kita mulai dari edukasi ini sudah ada bank sampah yang ada di DLHK, kita mengajak ingin mengedukasi bahwa sampah itu bernilai ekonomis," ujarnya.
Menurutnya, bank sampah ini sudah lama namun pihaknya melakukan beberapa perubahan dengan melihat kondisi Kabupaten Polewali Mandar sang menghasilkan sampah sebanyak 50 ton per hari. "Kita memulai dari individu, pendekatan keluarga, kita memberikan pemahaman bahwa sampah itu bernilai ekonomi, ada beberapa jenis sampah yang bisa ditukarkan di tempat ini, jadi warga silahkan bawa sampahnya ke sini," ungkapnya.
Rencananya bank sampah ini akan dibentuk di setiap wilayah, sehingga setiap wilayah dapat mengelolah sampahnya sendiri.
"Sudah ada beberapa wilayah yang menghubungi kami untuk membentuk bank sampah di wilayahnya masing masing, karena salah satu program DLHK yakni bagaimana bisa mengurangi sampah," jelasnya.
Meski demikian, kata Agusnia, bank sampah ini tidak membebani APBN karena telah bekerjasama dengan pihak swasta untuk pengelolaan sampah yang dibawa masyarakat ke tempat ini.
"Kita bekerjasama dengan pihak pengepul, mereka akan bawa sampah ini keluar dari daerah kita kemudian diolah kembali, ke depan kita akan kelola juga sehingga keuntungan itu bisa lebih besar," tutupnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
3
Sah, Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum PSI
4
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri