Jadi Korban Perdagangan Orang di Kamboja, Wanita Asal Sukabumi Disekap dan Tak Diberi Makan

Sukabumi, Beritasatu.com - DM (29), seorang wanita asal Sukabumi, Jawa Barat diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang atau TPPO. Dia diiming-imingi gaji besar untuk bekerja sebagai administrator di Kamboja.
DM merupakan warga Jalan Pabuaran, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Awalnya DM berangkat pada April 2023 lalu karena diajak oleh seorang laki-laki yang dikenalnya dari media sosial.
N (50) yang merupakan ibu DM mengatakan, anak perempuannya itu kini terjebak di Kamboja. Kepada N, DM mengaku disekap dan tidak diberi makan maupun minum. Bahkan kini DM mengabarkan sudah tidak tahan lagi dan berniat bunuh diri.
"Pengen cepat dipulangkan. Semoga anak saya selamat. Kalau lama-lama katanya bisa gila atau mau bunuh diri," kata N.
Sementara Ayah DM, IH (58) menuturkan, selain anaknya, terdapat 13 WNI lainnya yang terjebak bersama DM di sebuah gedung di Phnom Penh Kamboja.
"Dari sini bareng anak katanya tujuh orang, anak sekarang di Phnom Penh ditahan kepolisian. Komunikasi ada, malahan tidurnya juga di emperan lantai dua dia putus asa. Kalau enggak tahan, mau bunuh diri," ungkap IH.
Pihak keluarga sudah berupaya melaporkan kondisi anaknya ke Dinas Ketenagakerjaan Kota Sukabumi dan kepolisian. Mereka berharap pemerintah bisa membantu dan menangani DM serta belasan WNI lainnya yang terjebak di Kamboja. Mereka juga berharap anaknya bisa pulang dengan selamat.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Warga Kampung Bayam Tak Mau Pindahkan Tenda Sebelum Pemda Beri Solusi
Asian Games 2022: Meski Kalah, Perjuangan Timnas Voli Indonesia Patut Diapresiasi
Orang Tua Siswi SD Korban Colok Mata di Gresik Dipaksa Minta Maaf oleh Pejabat
Ditjen Hubdat Gelar Penganugerahan Wahana Adhigana dan Abdi Yasa Tingkat Nasional
Megawati dan Jokowi Sudah Bahas Cawapres Ganjar, Tunggu Momentum Tepat Diumumkan
Pengamat: Merem Aja Duet Ganjar-Prabowo Pasti Menang Pilpres 2024
1
PSI Butuh Kaesang dan Jokowi untuk Dongkrak Elektabilitas
3
4
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri