Istirahat di Semarang, 32 Biksu Thudong Manfaatkan Terapi Pijat

Semarang, Beritasatu.com - Sebanyak 32 biksu yang menjalani ritual thudong atau berjalan kaki ribuan kilometer dengan melintas di 4 negara, yaitu Thailand, Malaysia, Singapura dan Indonesia memanfaatkan terapi pijat kretek, ketika beristirahat di Vihara Adi Dharma, Kota Semarang, Minggu (28/5/2023).
Dua terapis dari Tairopractic Semarang datang untuk memberikan pelayanan jasa pijat gratis kepada para biksu yang sudah berjalan kaki lebih dari 2 bulan, yang dimulai pada 23 Maret 2023 lalu dari Provinsi Nakhon Sri Thammarat, Thailand, dan hingga saat ini tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Salah satu terapis dari Tairopractic Semarang, Oki Budianto menjelaskan, terapi pejat tulang belakang atau yang dikenal sebagai pijet kretek-kretek ini merupakan salah satu bentuk dukungan yang diberikan kepada para biksu.
"Saya dulu juga belajar terapi pijat seperti ini dari Thailand, makanya ini kami mengadakan baksos untuk para biksu yang menjalani thudong,” kata Oki.

Satu per satu, Oki dan rekannya memijat seluruh bagian tubuh para biksu ini. Pijatan dilakukan mulai dari badan, kaki, tangan hingga kepala.
Namun pemijatan kali ini terutama difokuskan pada bagian kaki, karena para biksu telah berjalan berhari-hari, baik pagi, siang dan malam, maupun saat hujan dan panas. Diharapkan, usai dipijat seperti ini, tubuh para biksu kembali lebih bugar dan bertenaga.
"Ini supaya badannya lebih rileks dan tenaganya lebih ekstra. Untuk yang dipijat itu bagian seluruh badan ya, terutama bagian kaki karena melakukan perjalanan begitu jauh,” terangnya.
Salah satu biksu dari Thailand, Banthe Wisanutep mengaku badannya lebih baik setelah dilakukan pemijatan. "Good (enak). Oke. Rileks. Yes,” sebut Banthe Wisanutep usai mendoakan terapis usai dirinya dipijat.
BERITA TERKINI
Kukuhkan Ika UPI Jakarta, Enggar Tekankan Pentingnya Pembangunan SDM Menuju Indonesia Emas
1
MA Perintahkan KPU Cabut Aturan yang Longgarkan Mantan Koruptor Jadi Caleg
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin