Lanjutkan Jalan Kaki ke Borobudur, Biksu Sempat Bagikan Air Suci di Kelenteng Tay Kak Sie

Semarang, Beritasatu.com – Rombongan biksu yang menjalani ritual thudong ke Candi Borobudur dengan berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia, kembali melanjutkan perjalanannya dari Kota Semarang menuju Ambarawa, Kabupaten Semarang pada Senin (29/5/2023).
Jika sebelumnya ada 32 biksu, sesampainya di Kota Semarang, Jawa Tengah jumlah biksu bertambah menjadi 35 orang. Tiga biksu yang turut bergabung untuk berjalan kaki ke Candi Borobudur dalam rangka perayaan Waisak 2567 BE (Buddhist Era), berasal dari Thailand dan Indonesia. Mereka adalah Bhante Kosako, Bhante Apinan dan Bhante Pannavudo.
Ketiga biksu yang turut bergabung dalam ritual thudong itu, dua di antaranya bergabung setelah para biksu ini tiba di Vihara Adi Dharma pada Minggu (28/5/2023) sore kemarin, dan satu lagi akan bergabung setelah rombongan biksu ini tiba di Klenteng Hok Tik Bio yang berada di Ambarawa, Kabupaten Semarang.
"Nanti ada 1 bhante (suhu) yang ikut setelah kita sampai di Ambarawa. Dan sebelumnya juga ada 2 tambahan banthe yang gabung dari Semarang. Jadi total ada 35 bhante," ungkap Bhante Wawan atau Khantadammo saat berjalan kaki usai mendatangi Klenteng Tay Kak Sie, pada Senin (29/5/2023) pagi.
Bhante Khantadammo menyampaikan rasa bangganya terhadap penyambutan masyarakat Kota Semarang kepada para bhante yang menjalani ritual thudong. Menurutnya dari beberapa kota yang mereka singgahi, sambutan di Kota Semarang paling meriah.
"Semarang luar biasa, bhante dari Thailand sempat ngobrol semalam. Dari beberapa kota, Semarang penyambutannya sangat-sangat titik titik hehe. Sangat meriah," sebut Bhante Khantadammo sambil tertawa.
Sebelumnya saat berada di Klenteng Tay Kak Sie, warga yang datang juga diberikan air suci yang sebelumnya diberi doa oleh para biksu. Kesempatan ini tak disia-siakan warga yang sudah menunggu sejak pagi.
Warga mempercayai air yang diberikan itu dapat membuat umat panjang umur dan sehat selalu. Air suci yang didapat itu disiram ke pohon yang ada di sekitar klenteng.
"Kita standby sebelum jam 5. Kita sudah nantikan dari awal dari negara asalnya, kita monitor terus. Ini mendapatkan air yang tadi saat dibacakan itu tidak putus dari kiri ke kanan. Harapannya supaya panjang umur, sehat selalu. Ini kita tuangkan di pohon," jelas salah satu warga, Agus Susanto.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%


Kalah Adu Penalti Lawan Jerman, Pelatih Argentina: Namanya Untung-untungan

KPK dan Polda Metro Jalin Koordinasi untuk Pemeriksaan SYL Cs Besok

Atap Gedung SDN di Kebumen Ambruk Akibat Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Kasus Korupsi SYL, Politikus PDIP Vita Ervina Dicecar 28 Pertanyaan oleh KPK

Deretan Film yang Diperankan oleh Gal Gadot

Viral! Pria di Pati Beri Seserahan Mobil Sport Subaru BRZ, Ini Spesifikasinya

Semifinal Piala Dunia U-17: Tundukkan Mali, Prancis Tantang Jerman di Final
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo