Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Unismuh Makassar Terancam Drop Out

Makassar, Beritasatu.com - Universitas Muhammadiyah atau Unismuh Makassar masih terus mendalami Aksi pengeroyokan terhadap mahasiswa yang terjadi di dalam area kampus yang berada di Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Bagian keamanan kampus terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian Polsekta Rappocini untuk memberikan keterangan termasuk menyerahkan bukti rekaman closed circuit television (CCTV) di lokasi pengeroyokan.
"Kami dapat informasi dari kepala keamanan Unismuh yang berkoordinasi di polsek, kabarnya identitas pelaku sudah ada di pihak kepolisian," kata Kabag Humas Unismuh Makassar, Hadi Saputra, Selasa (30/5/2023).
Pihak kampus melalui Komisi Disiplin Kehormatan Etik dan Advokasi juga terus menginvestigasi secara internal. Unismuh tak segan menjatuhkan sanksi drop out atau DO jika terbukti pelaku pengeroyokan adalah mahasiswa Unismuh Makassar.
"Bisa saja dilakukan jika memang dianggap fatal, tetapi saya juga belum menyimpulkan ke sana karena itu kewenangan Dewan Kehormatan, Etik dan Advokasi (DKEA) Unismuh," katanya.
Berdasarkan hasil investigasi sementara, delapan pelaku terindikasi merupakan mahasiswa Unismuh Makassar. Namun, pihak kampus masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.
"Kami dari pihak kampus sampai saat ini belum menerima identitas tersebut, tetapi diduga kuat pelaku yang sudah teridentifikasi memang oknum mahasiswa Unismuh Makassar. Kami belum bisa pastikan karena jangan sampai data yang kami sampaikan tidak valid, kita tunggu saja investigasi dari kepolisian," tuturnya.
Hingga kini aparat Polsekta Rappocini juga masih mengejar para pelaku yang identitasnya telah diketahui berdasarkan rekaman CCTV dan video viral pengeroyokan.
Diberitakan, pengeroyokan terhadap mahasiswa Fakultas Pertanian berinisial EA dan AW viral di berbagai platform media sosial. Dalam rekaman video amatir, nampak para pelaku mengeroyok korban secara brutal di pelataran fakultas. Sementara korban AW yang saat itu berada di dalam kelas juga turut dianiaya para pelaku.
Kedua korban mengalami luka gores pada bagian pipi dan luka lebam di bagian jidat. Hingga kini belum diketahui pasti penyebab terjadinya aksi pengeroyokan. Namun, diduga pengeroyokan itu dipicu pencabutan spanduk secara sepihak oleh korban.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Dituding Terima Rp 27 Miliar dalam Kasus BTS, Menpora Dito Ariotedjo Mengaku Telah Beri Klarifikasi
Pekanbaru Diselimuti Kabut Asap, Jadwal Penerbangan Alami Keterlambatan
Mahfud Janji Turun Tangan jika Aparat Kesulitan Usut Kasus Menteri Pertanian SYL
Relawan Terus Perkuat Dukungan bagi Ganjar Pranowo di Jawa Timur
1
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin