Polres Bangkalan Ungkap Identitas Pelaku Carok Massal

Bangkalan, Beritasatu.com - Dengan cermat, Polres Bangkalan sedang mengembangkan penyelidikan terkait kasus carok massal yang terjadi di Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur pada Minggu, 4 Juni 2023.

Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya, menyatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan identitas terduga pelaku carok massal. "Kami belum berhasil menangkap pelaku, namun kami sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap korban yang diduga berasal dari pihak lawan. Apakah mereka akan menjadi tersangka atau tidak, kami akan mengupdate informasinya di kesempatan selanjutnya," jelas Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya, pada Senin petang, 5 Juni 2023.

Menurut Bangkit, Polres Bangkalan juga telah mengantongi nama-nama terduga pelaku berdasarkan keterangan korban yang saat ini dirawat di rumah sakit. "Saat ini, kami telah mendapatkan beberapa nama dari korban. Namun, karena korban masih dalam proses perawatan, kami belum dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai kejadian di tempat kejadian perkara. Oleh karena itu, kami masih menunggu pemulihan korban dan memohon doa agar empat orang yang masih dirawat dapat segera pulih dan memberikan keterangan yang rinci kepada pihak kepolisian," tambahnya.

Pemulihan para korban akan membuka peluang untuk mendapatkan keterangan dari saksi-saksi kunci terkait carok massal ini, karena mereka terlibat langsung dalam kejadian tersebut, kata Kasatreskrim.

Sebelumnya, Polres Bangkalan juga telah mengungkap kronologi awal yang memicu terjadinya carok massal ini. Kasatreskrim menduga bentrokan berdarah antara kedua kelompok ini dimulai dari adanya senggolan di pasar.

Polisi juga sedang menyelidiki apakah carok massal ini memiliki keterkaitan dengan isu perpolitikan tingkat desa.

Sebelumnya dilaporkan, carok massal di Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, telah mengakibatkan enam orang luka parah. Satu orang lainnya bernama Asmawi, 56 tahun, meninggal dunia. Enam korban saat ini sedang dirawat di dua rumah sakit yang berbeda, yaitu empat korban di RSUD Syamrabu Rato Ebuh Bangkalan, sementara dua korban lainnya di RSAL Dokter Ramelan Surabaya.