Musim Haji, Kerajinan Sarung Tenun Goyor Jombang Banjir Pesanan

Jombang, Beritasatu.com - Musim haji membawa berkah tersendiri bagi perajin, salah satunya adalah sarung. Kerajinan sarung tenun goyor yang dibuat oleh Sugeng Riyadi, warga Desa Plumbongambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang banjir pesanan. Sarung tenun yang dibuat secara tradisional tersebut banyak diminati masyarakat untuk kebutuhan oleh-oleh haji.
Sugeng Riyadi mengatakan, musim haji ini ada kenaikan pembuatan sarung goyor hingga 30 persen. Jika sebelumnya dalam seminggu bisa menjual hingga 40 sarung, kini meningkat menjadi sekitar 60 sarung.
"Alhamdulillah untuk musim haji ini kita bertambah pesanannya. Ini pesanan cukup banyak, ada sekitar 30 persen naiknya. Pesanan untuk oleh-oleh haji," katanya kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).
Menurut Sugeng, pesanan itu dimungkinkan untuk keluarga dekat atau kolega dekat. Kualitas sarung yang dibuatnya premium sehingga calon haji memilih produk yang bagus untuk oleh-oleh.
Sugeng mengaku usaha membuat sarung goyor ini sudah ditekuni sejak 10 tahun lalu dan terus berkembang hingga sekarang. "Saya merintis sudah hampir 10 tahunan," ucapnya.
Sarung goyor tersebut dibuat secara tradisional dengan menggunakan alat tenun manual tenaga manusia. Benang yang dipilih pun juga kualitasnya bagus, sehingga menghasilkan sarung yang kualitasnya juga istimewa. Kainnya dingin sehingga nyaman saat dipakai beraktivitas.

Untuk membuat sarung goyor ini, awalnya benang dipilin dengan diberi motif dan dibuat dengan alat tenun. Alat tenun itu dijalankan pelan-pelan hingga membentuk motif yang diinginkan, dan menjadi sarung goyor.
Hasil kerajinan sarung yang dibuat dijual dengan harga yang mahal, mulai dari Rp 250.000 per sarung hingga Rp 550.000 per sarung. Selain pengerjaan manual, bahannya yang istimewa membuat harga sarung ini juga premium.
"Yang lokal ini, satu sarung antara Rp 250.000 sampai Rp 550.000, ini karena premium jadi harganya tinggi," pungkasnya.
Sugeng menamakan produk sarungnya dengan label tebuireng. Sarung yang dibuatnya juga sudah banyak dikenal, yang terbukti dengan produk yang terjual cukup laris. Dia mengaku sejak dirinya menekuni sarung tenun pesanan sarung, selain dari warga lokal, dirinya juga mengirim sarung ke sejumlah daerah di Indonesia dan ekspor luar negeri.
"Kita kirimnya ke sejumlah daerah dan negara. Paling banyak permintaan dari Timur Tengah," ujarnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
SMRC Sebut Massa 212 Dukung Prabowo, Gerindra: Kami Bersyukur
Kampung Lukis Ruslan, Destinasi Wisata Edukasi Seni yang Diresmikan Bupati Kediri
Saksikan Bioskop Spesial BTV 5 Cowok Jagoan: Rise of The Zombies Sabtu Ini
Indonesia vs Korut Digelar Minggu, Ini Hasil dan Jadwal Lengkap Sepak Bola Asian Games 2023
Populer di Era 2006, Ini Lirik Lagu Terekam (Tak Pernah Mati) dari The Upstairs
1
PSI Butuh Kaesang dan Jokowi untuk Dongkrak Elektabilitas
3
4
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri