Menko PMK Minta Masyarakat Diedukasi Rutin soal Penanggulangan Bencana
Rabu, 2 Agustus 2023 | 08:19 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan perlu dilakukan simulasi secara rutin untuk terus melatih masyarakat agar tidak mengalami kebingungan saat terjadi bencana. Dengan begitu, masyarakat pun diharapkan lebih antisipatif menghadapi bencana
"Agar bisa dilakukan aksi-aksi antisipatif dengan pelibatan semua unsur masyarakat melalui edukasi kebencanaan supaya sadar dan paham bencana serta peningkatan kemampuan dalam pengelolaan risiko bencana sehingga terwujudnya ketangguhan yang berkelanjutan", ujar dia pada keterangannya dalam acara ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (Ardex-2023), Selasa (1/8/2023).
Muhadjir menilai pemilihan wilayah Yogyakarta untuk menyelenggarakan simulasi kebencanaan ini, sudah tepat karena memiliki potensi gempa yang berasal dari sesar aktif, bernama Sesar Opak. Sesar ini disinyalir kuat menjadi penyebab gempa pada Mei 2006.
Sesar Opak memiliki magnitudo hingga 6,6 yang harus diantisipasi setiap waktu karena berada tepat di bawah daratan Yogyakarta.
"Karena Yogyakarta itu tidak hanya sesar opak saja yang jadi masalah, ada juga gunung merapi yang sangat aktif, dan kemungkinan terjadi tsunami dimana letak jogja berdekatan dengan samudera Hindia. Oleh karena itu tempat ini (Yogyakarta) sangat ideal untuk diselenggarakan simulasi penanggulangan bencana ini," ungkap Muhadjir.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan resiliensi sangat diperlukan. Negara-negara di ASEAN dapat saling bertukar nilai, ilmu, serta pengalaman terutama terkait kebencanaan yang melibatkan sipil-militer, menuju One ASEAN, One Response.
"Terkait penanggulangan bencana, kita telah bekerja sama dengan seluruh negara yang ada di wilayah ASEAN ini. Semuanya sudah terjalin betul saling membantu jika terjadi bencana di negara-negara kawasan Asia Tenggara," ucap dia.
Setelah itu, Menko PMK dan Kepala BNPB langsung bertolak ke Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Mereka juga akan membawa dan menyerahkan langsung dukungan logistik serta peralatan kepada pemerintah daerah setempat secara langsung pada lokasi yang terdampak bencana kekeringan dan ancaman kelaparan akibat cuaca ekstrem.
"Kami BNPB bersama menko PMK sebagai representasi pemerintah pusat akan hadir memberikan dukungan langsung kepada pemerintah Kabupaten Puncak atas bencana kekeringan. Semoga dukungan itu dapat meringankan beban saudara kita di sana," ungkap Suharyanto.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Airlangga: Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Kunci Turunkan Emisi Karbon

Aksi Viral di Medsos, 5 Pelaku Begal di Deli Serdang Ditangkap Polisi

Wendi Cagur Berani Pijat Kretek, Mengaku Sering Nyeri Pada Persendiannya

Minat Belanja Elektronik Saat Libur Nataru Tinggi

Prabowo Masih Aktif di Kantor, Belum Ambil Cuti di Hari Kedua Masa Kampanye Pilpres

Tindakan KPK dalam Kasus Firli, Potensi Peningkatan Kepercayaan Masyarakat

Denny Sumargo Pilih Pijat Kretek Jadi Terapinya, Lama Tak Main Basket Tubuhnya Merasa Kaku

Sesi Siang Perdagangan Rabu 29 November 2023, IHSG Turun ke 7.038

Dilantik Jadi Kasad Baru, Letjen Maruli Simanjuntak Punya Harta Rp 52,88 Miliar

Sudah Diberhentikan, Firli Bahuri Tak Lagi Dapat Pengawalan

Era Digital, 90% Transaksi BCA Dilakukan Lewat Mobile dan Internet Banking

Pendaftar Haji 2024 di Jawa Timur Sudah Mencapai Lebih dari 1 Juta Orang

Liga Champions: Prediksi Benfica vs Inter, Kiper Keturunan Indonesia Debut untuk Nerazzurri

Tiongkok Mulai Ditinggalkan, Produsen iPhone Foxconn Investasi Rp 23,1 Triliun di India

Jumat, Polda Metro Jaya Panggil Aiman soal Oknum Aparat Tak Netral
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo