Viral, Guru di Samosir Botaki Bagian Tengah Kepala Siswa

Samosir, Beritasatu.com - Seorang guru di SMP Negeri 1 Sianjur Mulamula Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara mencukur gundul rambut siswanya di bagian tengah karena para siswa kedapatan memiliki rambut panjang. Insiden ini telah menyebabkan trauma pada murid dan ketidaknyamanan di kalangan orang tua.
Rekaman video amatir yang didapatkan Beritasatu.com menggambarkan bagaimana seorang siswa, JS, tiba-tiba menjadi korban pencukuran rambut yang dilakukan oleh gurunya sendiri di sekolah. Bagian tengah atas kepala JS menjadi gundul tanpa rambut, sementara bagian kanan, kiri, dan belakang masih memiliki rambut yang utuh.
Orang tua JS, merasa marah dan tidak terima atas perlakuan guru ini, merekam kondisi kepala anak mereka yang botak di tengah dan membagikannya di media sosial, yang kemudian menjadi viral.
Aksi ini memicu kontroversi dan kecaman di media sosial, sementara ibu kandung JS terpaksa mencukur habis rambut anaknya hingga botak sebagai tindak lanjut dari pencukuran tersebut. Menurut Irma Manalu, ibu kandung JS, pencukuran rambut anaknya terjadi pada Senin (4/9/2023) karena rambutnya dianggap terlalu panjang oleh guru berinisial JT.
Namun, Irma juga menekankan bahwa sebulan sebelumnya, dirinya sudah mencukur rambut anaknya, dan saat itu rambutnya tidak begitu panjang atau melewati batas yang telah ditentukan. Menurutnya, tindakan guru tersebut sangat tidak wajar dan dapat merusak mental anak-anak.
"Enggak wajar kalau menurut saya, kalau pun mau dipangkas atau memberi peringatan bukan seperti itu. Cukur sedikit-sedikit gitu kalau seperti ini kan merusak mental anak saya. Harusnya ya enggak seperti itu ini sampai botak tengah begitu," kata Irma, saat ditemui di tempat kediamannya, Rabu (6/9/2023).
Irma juga mengungkapkan bahwa JS bukan satu-satunya siswa yang mengalami perlakuan serupa. Ada tujuh siswa lain yang juga menjadi korban pencukuran oleh guru yang sama. Hal ini memicu pertanyaan tentang praktik pendisiplinan di sekolah tersebut.
Akibat insiden ini, JS dan beberapa siswa lainnya mengalami rasa malu dan ketakutan untuk bersekolah. Ibu kandung JS berharap agar pihak sekolah dan Dinas Pendidikan segera mengambil tindakan tegas terhadap guru tersebut karena tindakannya dianggap tidak etis dan merugikan mental murid-murid.
"Belum ada satu bulan sudah dicukur lagi. Dikasih peringataan sebelumnya juga tidak, langsung main cukur saja. Padahal rambutnya enggak panjang kalau menurut saya, " ujarnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

8 Tips Aman Gunakan Gadget Agar Tidak Merusak Kesehatan Mata

Masalah Asmara Diduga Penyebab Perempuan Muda Melompat dari Lantai 17 Apartemen di Tangsel

Korban Ledakan Tabung Gas CNG di Sukabumi Dimakamkan, Keluarga: Usut Tuntas

Alam Sutera dan BSD Sambut Baik PPN DTP, Optimistis Dongkrak Animo Pembeli Rumah

Selain SYL, Kasdi dan Hatta Turut Diperiksa Besok di Bareskrim Polri


Proses, Biaya, dan Risiko Sedot Lemak yang Perlu Diketahui

Harga Cabai Naik, Keuntungan Pelaku Kuliner di Kediri Menyusut Akibat Sambal

Semifinal Piala Dunia U-17: Menang Adu Penalti atas Argentina, Jerman ke Final

Jumat, Firli Bahuri Bakal Diperiksa Jadi Tersangka Dugaan Pemerasan SYL


Tambah Koleksi Penghargaan, Bank Jatim Raih Juara Satu ARA 2022

Risiko Serangan Jantung Mengintai Anak Muda, Ini Langkah yang Harus Dilakukan Menurut Dokter

Pemerintah Beri Lampu Hijau, TikTok Shop Siap Beroperasi Lagi

Ini Kata 3 Menteri Soal Merger TikTok Shop dengan E-Commerce Lokal
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo