Insiden Memalukan Warnai Upacara Pembukaan SEA Games

Kembang api spektakuler yang mewarnai pembukaan SEA Games XXVI. (Safir Makki/JG Photo)
Hujan dan insiden matinya obor SEA Games sempat mewarnai upacara pembukaan SEA Games XXVI.
Hujan sempat mewarnai upacara pembukaan SEA Games XXVI di Gelora Sriwijaya, Palembang, Jumat (11/11). Hujan turun tepat kontingen Timor Leste akan keluar dari salah satu pintu stadion.
Meski demikian, defile tetap berlangsung lancar walaupun para jurnalis peliput acara pembukaan yang duduk di tribun terbuka sempat harus menyingkir. Beberapa dari mereka bahkan mengeluarkan payung dan jas hujan.
Ketika kontingen Indonesia, yang tampil terakhir dari 11 rombongan kontingen, para penonton berdiri dan memberikan dukungan kepada para atlet yang turut serta.
Hujan bahkan terus turun hingga Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Ketua SEA Games Federation Rita Subowo memberikan pidatonya di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tengah lapangan. Pidato Rita sempat terputus karena mikrofon dan sistem audio mengalami gangguan.
Ketika Rita menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada rakyat dan pemerintah Sumatera Selatan, penonton bertepuk tangan.
Untungnya hujan berhenti tepat sebelum penyulutan obor ke kalderon berbentuk lotus.
Sayangnya masih ada insiden lanjutan di pembukaan SEA Games kali ini. Api obor yang diambil dari sumber api abadi Mrapen sempat mati ketika parade. Api di obor mati saat akan diterima mantan pebulutangkis Alan Budikusuma serta mantan petenis Yayuk Basuki. Keduanya mantan atlet itu memang kebagian tugas membawa obor di bagian akhir parade SEA Games.
Insiden itu membuat keduanya hanya membawa obor mati ke arah replika kapal yang berada di tengah-tengah Stadion Jakabaring. Ketika saat akan menaiki kapal, terlihat tangan kiri Alan seperti menyalakan korek gas. Saat obor dibawa naik ke kapal, tiba-tiba api di obor sudah kembali menyala.
Selanjutnya tongkat dilanjutkan ke Susi Susanti. Mantan pebulutangkis legendaris Indonesia ini kemudian terbang dengan diikat slinger dan melemparkan tombak berapi untuk menyalakan kalderon.
Sayangnya saat melemparkan tombak api, kaldron justru sudah menyala sebelum tombak jatuh ke kaldron. Bahkan lemparan Susi meleset dan tombak justru tak masuk ke dalam kaldron.
Acara pembukaan ini kemudian ditutup dengan pertunjukkan kembang api kembali.
Hujan sempat mewarnai upacara pembukaan SEA Games XXVI di Gelora Sriwijaya, Palembang, Jumat (11/11). Hujan turun tepat kontingen Timor Leste akan keluar dari salah satu pintu stadion.
Meski demikian, defile tetap berlangsung lancar walaupun para jurnalis peliput acara pembukaan yang duduk di tribun terbuka sempat harus menyingkir. Beberapa dari mereka bahkan mengeluarkan payung dan jas hujan.
Ketika kontingen Indonesia, yang tampil terakhir dari 11 rombongan kontingen, para penonton berdiri dan memberikan dukungan kepada para atlet yang turut serta.
Hujan bahkan terus turun hingga Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Ketua SEA Games Federation Rita Subowo memberikan pidatonya di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tengah lapangan. Pidato Rita sempat terputus karena mikrofon dan sistem audio mengalami gangguan.
Ketika Rita menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada rakyat dan pemerintah Sumatera Selatan, penonton bertepuk tangan.
Untungnya hujan berhenti tepat sebelum penyulutan obor ke kalderon berbentuk lotus.
Sayangnya masih ada insiden lanjutan di pembukaan SEA Games kali ini. Api obor yang diambil dari sumber api abadi Mrapen sempat mati ketika parade. Api di obor mati saat akan diterima mantan pebulutangkis Alan Budikusuma serta mantan petenis Yayuk Basuki. Keduanya mantan atlet itu memang kebagian tugas membawa obor di bagian akhir parade SEA Games.
Insiden itu membuat keduanya hanya membawa obor mati ke arah replika kapal yang berada di tengah-tengah Stadion Jakabaring. Ketika saat akan menaiki kapal, terlihat tangan kiri Alan seperti menyalakan korek gas. Saat obor dibawa naik ke kapal, tiba-tiba api di obor sudah kembali menyala.
Selanjutnya tongkat dilanjutkan ke Susi Susanti. Mantan pebulutangkis legendaris Indonesia ini kemudian terbang dengan diikat slinger dan melemparkan tombak berapi untuk menyalakan kalderon.
Sayangnya saat melemparkan tombak api, kaldron justru sudah menyala sebelum tombak jatuh ke kaldron. Bahkan lemparan Susi meleset dan tombak justru tak masuk ke dalam kaldron.
Acara pembukaan ini kemudian ditutup dengan pertunjukkan kembang api kembali.
Bagikan
BERITA TERKINI
1068731
3 Santri Ponpes Imam Asy-Syafii Tewas Tenggelam di Pantai Lowita Pinrang
NUSANTARA
5 menit yang lalu
1068730
Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen
NUSANTARA
21 menit yang lalu
1068728
1068727
1068726
1068725
1068724
Capres Inisial P Pilihan Projo Disebut Didukung Penuh Jokowi
BERSATU KAWAL PEMILU
36 menit yang lalu
1068723
1068721
1068720
ARTIKEL TERPOPULER
1
Polri Terbitkan 4 SKCK Bakal Capres dan Cawapres
BERSATU KAWAL PEMILU
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri