Beograd, Beritasatu.com - Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic meradang menanggapi keputusan pemerintahan Perdana Menteri Australia Scott Morrison yang mendeportasi Novak Djokovic.
Pencabutan visa petenis nomor satu dunia itu dikonfirmasi dalam putusan pengadilan pada hari Minggu (16/1/2022) yang mengakhiri banding Djokovic untuk tinggal di negara itu.
Unggulan teratas itu sekarang tidak akan dapat mengejar gelar keempat berturut-turut di Melbourne. Kekecewaan Djokovic juga ditumpahkan PM Alexandar Vucic.
"Mereka yang berpikir bahwa mereka telah menunjukkan beberapa prinsip sebenarnya telah menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki prinsip," kata Vucic.
"Mereka menganiaya satu pemain tenis selama sepuluh hari untuk memberinya keputusan yang mereka tahu sejak hari pertama. Kemudian pelecehan, perburuan terhadap satu orang dan negara dimulai. Dengan keputusan ini, mereka tidak mempermalukan Novak, tetapi diri mereka sendiri," tambah Vucic.
Dalam kesempatan tersebut Vucic juga membantah pernyataan dalam sidang pengadilan yang menyebut kurang dari setengah orang Serbia divaksinasi. Vucic mengkalim hampir 60% warganya sudah divaksinasi.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: RTE