Sekilas mengenai Ganjar Mania Dibubarkan

Pemerhati masalah sosial
Senin, 27 Februari 2023 | 15:48 WIBTidak ada hujan tidak ada angin tiba-tiba saja kelompok Ganjar Mania yang selama ini menjadi pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dibubarkan oleh ketua umumnya sendiri, Immanuel Ebenezer. Alasan pembubaran itu bagi kaum front Patriotik Sukarnois amat lemah.
Kita-kita yang tadinya menganggap Immanuel Ebenezer adalah seorang petarung di bidang politik dan ideologinya Bung Karno ternyata sebaliknya. Ada baiknya yang bersangkutan mendalami dan merenung dalam-dalam apa saja yang diutarakan oleh Bung Karno di dalam wejangan revolusinya, yaitu “apakah saya itu mem-bajing loncat ganti nama sebagai bunglon, ataukah justru ada benang merah yang mengilhami garis politikku selama ini ?”
Terserah kepada rakyat, siapa bajing loncat, siapa bunglon!
Sebenarnya masalah bubar atau tidaknya kelompok Ganjar Mania bukanlah masalah besar. Namun demikian hal itu memunculkan pertanyaan mengapa dibubarkan oleh sang ketua yang notabene pendirinya? Bagaimana sikap massa anggota menghadapi keputusan tersebut?
Menurut kita, kaum Patriotik Sukarnois, belum diketahui bagaimana sikap massa anggota terhadap keputusan di atas. Namun, paling tidak soliditas massa akan terbelah sehingga membuat daya juang organisasi menjadi lemah.
Adanya peristiwa di atas sejauh yang kita amati belum ada reaksi yang signifikan dari pihak manapun, seperti politisi-politisi, pengamat- pengamat sosial politik, tokoh-tokoh partai politik, para akademisi dan lainnya.
Reaksi singkat yang dapat dicatat adalah apa yang dikemukakan oleh tokoh PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Ia menyatakan, dibubarkannya Ganjar Mania tidak berpengaruh terhadap dukungan kepada Ganjar sebagai bakal calon presiden yang akan datang (bila yang bersangkutan ditunjuk oleh Ketua Umum PDI Perjuangan).
Yang jelas, bagi penulis, hal tersebut di atas dapat terjadi karena di dalam era reformasi ini Indonesia telah terperosok masuk ke dalam sistem demokrasi liberal ala Eropa dan Amerika yang sifatnya liberal kapitalistik.
Menurut mantan Presiden Iran Hassan Rouhani, demokrasi Barat saat ini sudah bobrok dan rusak. Sedangkan Bung Karno dalam wejangan politiknya mengatakan bahwa demokrasi Barat hanya suatu “potret dari pantatnya” demokrasi politik.
Ada satu hal lagi yang perlu dipahami oleh Immanuel Ebenezer secara saksama, yakni pernyataan Bung Karno, “Yang mereka pimpin itu bukan rombongan kambing, atau satu rombongan bebek, atau satu rombongan tuyul tetapi satu rakyat yang kesadaran sosialnya dan kesadaran politiknya telah tinggi.” (Soekarno; Manifesto Politik)
Oleh sebab itu, kekuatan-kekuatan antikaum Patriotik Sukarnois janganlah terburu-buru bertepuk tangan dan bersukaria karena secara dialektis kejadian di atas akan menumbuhkan antitesanya yaitu suatu gerakan perlawanan dari massa melawan tindakan ketua umumnya yang jelas-jelas “bersifat” liberal yang menimbulkan setiap orang berbuat sekeras-kerasnya sendiri. (Soekarno; Manifesto Politik)
Sikap Front Persatuan Patriotik Sukarnois
Dalam menyikapi kondisi tersebut di atas, sikap kita kaum Patriotik Sukarnois adalah jelas dan tegas, yaitu Front Persatuan akan bersama-sama, bahu-membahu dengan apakah itu Kawan Ganjar, kelompok patriotik yang lain, kelompok-kelompok keagamaan yang berpendirian patriotik apakah itu Islam, Nasrani, Hindu juga Buddha.
Yang terpokok pastinya adalah selalu berada dan berjuang bersama masyarakat kecil yang berada di basis-basis massa (grass root) di seantero Nusantara.
Bila di era Orde Lama Bung Karno mempersatukan seluruh kekuatan-kekuatan revolusioner melalui Front Persatuan Nasional Revolusioner maka di era Reformasi ini tugas sejarah kita adalah mempersatukan seluruh kekuatan-kekuatan patriotik ke dalam Front Persatuan Nasional Patriotik di mana kaum Patriotik Sukarnois harus menjadi pelopornya dengan menggabungkan:
• Semangat Nasional
• Konsepsi Nasional
• Kemauan Nasional
menjadi Perbuatan Nasional.
Hal tersebut amat diperlukan dalam menghadapi tahun politik 2024 di mana pilpres dan pilwapres akan berlangsung. Dalam hal ini siapakah calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung oleh Front Persatuan Nasional Patriotik?
Jawabannya adalah tegas dan lugas yaitu siapa calon yang benar-benar didukung oleh basis massa, tokoh yang benar-benar mencengkeram mayoritas basis massa, tokoh itulah yang akan didukung.
Bila demikian bagaimana dengan Ganjar Pranowo?
Tergantung fakta yang berada di basis massa di seluruh Indonesia. Bila Ganjar Pranowo ternyata benar-benar berada di hati dan jantungnya basis massa serta berhasil “mencengkeram” basis massa maka tak ayal Ganjarlah yang akan didukung agar menjadi Presiden ke-8 RI.
Misalnya ada seorang calon yang ternyata elektabilitasnya tertinggi dan mendapat dukungan dari katakanlah mayoritas partai-partai yang ada, akan tetapi figur ini tidak mampu menguasai basis massa, tidak mampu “mencengkeram” basis massa, maka calon tersebut tidak pantas didukung untuk menjadi Presiden RI.
Ada pepatah mengatakan, Vox Populi Vox Dei atau suara rakyat adalah suara Tuhan maka pada dasarnya suara basis massa adalah suara Tuhan. Oleh karena itu suara Tuhanlah yang harus dan patut didukung.
Bila kita kembali ke masalah di atas mengenai dibubarkannya Ganjar Mania oleh ketua umumnya sendiri maka adalah benar pendapat dari tokoh PDI Perjuangan Solo bahwa hal tersebut tidaklah berpengaruh terhadap adanya dukungan-dukungan terhadap figur Ganjar Pranowo.
Untuk itu maka seluruh eksponen kaum Patriotik Soekarnois tidak perlu merasa was-was apalagi khawatir terhadap figur yang akan terpilih menjadi Presiden RI 2024.
Sebenarnya sudah sejak lama kaum reaksioner masih mencoba segala cara untuk mengerem Kereta Jaganatnya kaum Patriotik Sukarnois akan tetapi nanti pada saatnya mereka akan digilas lumat oleh Kereta Jaganatnya kaum Patriotik Sukarnois. Dan hal ini adalah pasti karena itulah kehendak sejarah.
Jakarta 14 Februari 2023
Guntur Soekarno
Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI/Pemerhati Sosial
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKINI
Warga Jakarta Barat Antusias Daftar Mudik Gratis
KAI Daop 1 Siapkan 303 KA Tambahan untuk Mudik Lebaran 2023
Tekan Inflasi, Pos Indonesia Siap Salurkan Bansos Pangan
Hindari Macet, Ini Alternatif Jalur Mudik Pantura Subang
Indonesia vs Burundi: Garuda Menang 3-1 di Stadion Patriot
Banjir Bandang Melanda 3 RT di Salajambe, Kuningan
