Pengamat Otomotif: Permintaan Mobil Listrik Cukup Besar, tetapi...
Jakarta, Beritasatu.com – Pengamat otomotif Bebin Djuana melihat demand atau permintaan terhadap mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) sebetulnya cukup besar.
Namun, hingga saat ini, harga mobil listrik yang ditawarkan masih tinggi dan pilihan modelnya terbatas. Bila harga mobil listrik bisa lebih terjangkau menjadi sekitar Rp 200 jutaan, Bebin meyakini permintaannya akan meningkat pesat, sehingga perlahan mulai bisa menggantikan model LCGC atau low cost green car. Apalagi, LCGC yang saat ini harganya terus naik.
Di Indonesia, mobil listrik dengan harga terjangkau baru dipasarkan Wuling melalui Wuling Air Ev. Harganya mulai Rp 243 juta hingga Rp 300 jutaan.
Bila nantinya pemerintah mulai memberlakukan kebijakan subsidi pembelian mobil listrik hingga Rp 80 juta, harganya bisa bersaing dengan mobil LCGC yang saat ini sudah di atas Rp 150 juta untuk varian terendah.
“Kalau mobil listrik harganya bisa Rp 200-an juta, artinya kurang sedikit atau lebih sedikit, ini baru kita bisa bicara volume dan mulai bisa menggantikan posisi LCGC. Model LCGC kan sekarang harganya naik terus, sudah di angka Rp 150-an juta ke atas,” kata Bebin Djuana kepada Beritasatu.com, Minggu (29/1/2023).
Untuk memasarkan mobil listrik, pendekatannya juga harus diubah. Tidak sekadar mengkampanyekan green energy atau ramah lingkungan, tetapi lebih ditekankan pada penghematan yang bisa didapatkan.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
UBS Selamatkan Credit Suisse, Harga Minyak Melonjak
Pawai Ogoh-ogoh Jelang Nyepi Jadi Daya Tarik Wisman
Donasikan Alat Laboratorium ke ITB, GNI Konsisten Dukung Pengembangan SDM
Indikator Menyala, Lion Air Rute Bali-Solo Mendarat di Yogyakarta
Jelang Sidang Isbat, Jakarta Diperkirakan Diguyur Hujan
Menparekraf Minta UMKM "Naik Kelas" Tak Lupa Jaga Kualitas
Menkeu AS Yellen Jamin Lindungi Perbankan, Wall Street Naik
Swiss Open 2023: Fikri/Bagas Melaju, The Babies Terhenti
