Saingi Autopilot Tesla, Ford Kenalkan Fitur BlueCruise
Jakarta, Beritasatu.com - Tesla pernah menjadi pemimpin dalam sistem swakemudi kendaraan. Namun kini, Ford berupaya mengenalkan sistem swakemudi yang digadang-gadang mengalahkan Tesla.
Dilansir laman Carscoops, Customer Reports mengamati 12 jenis sistem bantuan pengemudi canggih. Penilaian dan evaluasi yang dilakukan oleh organisasi ini mencakup lima kategori yaitu, kemampuan dan kinerja, menjaga pengemudi tetap fokus, kemudahan penggunaan, pengemudi yang tidak responsif, dan seberapa jelas sistem tersebut aman untuk digunakan.
Berdasarkan urutan kinerja, tes ini menampilkan BlueCruise dari Ford, Super Cruise dari GM, Driver Assistance dari Mercedes-Benz, Driving Assistance Professional dari BMW, dan Safety Sense 3.0 dari Toyota (dan setara dengan Lexus), Volkswagen's Travel Assist (dan setara dengan Audi), Tesla's Autopilot, Rivian's Highway Assist, Nissan/Infiniti's ProPilot Assist, Honda's Sensing (dan setara dengan Acura), Volvo/Polestar's Pilot Assist, dan Hyundai/Kia/Genesis's Highway Driving Assist, yang menempati urutan terakhir.
BlueCruise dari Ford mendapat nilai sembilan dari sepuluh untuk kategori kemampuan dan kinerja, menjaga pengemudi tetap fokus, dan jelas saat aman digunakan, sementara mendapatkan nilai enam untuk tes kemudahan penggunaan dan pengemudi yang tidak responsif.
Super Cruise dari GM kesulitan dalam kategori kemudahan penggunaan, dengan skor empat, dan hanya mampu mengalahkan sistem Ford dalam tes pengemudi tidak responsif.
Produsen Amerika adalah satu-satunya yang berkinerja baik dalam kategori jelas ketika aman digunakan, meskipun tidak ada merek lain yang mendapat nilai diatas empat. Contohnya, Tesla hanya mendapat nilai tiga dalam kategori ini, sebuah peringkat yang cukup mewakili performa keseluruhannya.
Sementara, Tesla Autopilot memperoleh nilai sedang dan buruk di semua kategori kecuali untuk kemampuan dan kinerja, yang mendapat nilai sembilan. Namun, Consumer Reports tidak menganggap kategori tersebut sebagai yang paling penting, tetapi dalam laporannya menunjukkan bahwa semakin mumpuni sebuah sistem, semakin besar potensi untuk membuat pengemudi mengalami masalah.
Organisasi ini menemukan bahwa fungsi cruise control adaptif Tesla dapat berhenti di lampu merah dan mulai lagi setelah waktu yang tidak terbatas. Meskipun mengesankan, pihaknya mengeluhkan bahwa kendaraan tidak melakukan tindakan yang signifikan untuk memastikan bahwa pengemudi masih berkonsentrasi, sehingga berpotensi menyebabkan situasi yang berbahaya.
"Produsen mobil juga perlu menyadari bahwa semakin mampu mereka mengembangkan sistem dalam hal bantuan pengemudi, semakin besar kemungkinan pengemudi akan mengabaikannya dan mencoba untuk membiarkan mobil tersebut tanpa diperhatikan" ujar Kelly Funkhouser, manajer teknologi kendaraan Consumer Report.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini