Akselerasi Kendaraan Listrik Faktor Penting Capai Net Zero Carbon

Penulis: Whisnu Bagus Prasetyo | Editor: WBP
Kamis, 18 November 2021 | 18:39 WIB
Pengendara mobil listrik mengaktifkan SPKLU dengan aplikasi di smartphone untuk mengisi baterai kendaraannya, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Berdasarkan riset Eaton, Indonesia memimpin dalam hal prioritas perluasan target bauran energi baru terbarukan di Asia Pasifik. Sebanyak 83 % perusahaan di Indonesia memandang peningkatan penggunaan EBTsebagai prioritas bisnis utama.
Pengendara mobil listrik mengaktifkan SPKLU dengan aplikasi di smartphone untuk mengisi baterai kendaraannya, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Berdasarkan riset Eaton, Indonesia memimpin dalam hal prioritas perluasan target bauran energi baru terbarukan di Asia Pasifik. Sebanyak 83 % perusahaan di Indonesia memandang peningkatan penggunaan EBTsebagai prioritas bisnis utama. (BeritaSatu Photo / Emral Firdiansyah / Emral Firdiansyah)

Jakarta, Beritasatu.com- Komitmen Indonesia mengejar net zero carbon 2060 sangat bergantung pada keberhasilan masyarakat beralih dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik.

Pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Tumiran mengatakan, peran sektor kelistrikan berfungsi mendorong aktivitas ekonomi sekaligus mendukung geliat industri nasional. "Kaitannya dengan transisi energi, peningkatan demand listrik punya peran strategis dalam target carbon neutral 2060," kata dia dalam keterangan tertulisnya Kamis (18/11/2021). 

Dia mengatakan program transisi energi idealnya didukung dari sisi hilir atau peningkatan demand. Jika permintaan mendukung, sisi hulu lebih mudah beralih. Salah satu ceruk demand yang dapat dimanfaatkan datang dari sektor transportasi. Pasalnya, kontribusi emisi CO2 dari sektor tersebut sangat besar. Untuk itu, dengan adanya transisi kendaraan berbasis bahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik, upaya mereduksi emisi CO2 secara besar-besaran dapat dilakukan. "Kalau sektor transportasi emisinya direduksi, sementara sumber listriknya berasal dari EBT (energi baru terbarukan), maka target pemerintah terkait net zero carbon lebih realistis untuk dicapai," ujarnya.

Komitmen pemerintah dalam net zero carbon pada 2060, lanjut Tumiran, patut diapresiasi. Hanya saja, implementasi program di lapangan perlu menyelaraskan kebutuhan badan usaha dalam hal ini PLN. "Pembangkit EBT struktur biayanya tinggi. Makanya, kita mendukung PLN sebagai ujung tombak transisi energi dengan memastikan implementasi mobil listrik, kompor induksi, dan sebagainya lebih massif," tambahnya.

Tak hanya itu, beralihnya masyarakat dari kendaraan BBM ke listrik juga akan menekan impor BBM. Berdasarkan roadmap yang disusun Kementerian ESDM, potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik dengan 31.859 unit SPKLU. Jumlah kendaraan listrik ini diharapkan bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kiloliter pada tahun tersebut.

Selain mampu mereduksi emisi, berhasilnya program kendaraan listrik juga akan memangkas pengeluaran konsumen dari sisi biaya energi. Mengutip keterangan resmi PLN, dari sisi penghematan, pengendara mobil listrik hanya perlu merogoh kocek Rp 10.000 saja untuk menempuh jarak 72 kilometer (km). Jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM), maka dengan jarak tempuh 72 kilometer, masyarakat harus merogoh kocek sekitar Rp 60.000 dengan asumsi harga BBM, Rp 9.000 per liter.

Selain mendukung terbentuknya ekosistem kendaraan listrik, PLN telah mencanangkan peta jalan yang komprehensif menuju NDC 2030 dan neutral carbon 2060.



Sumber: BeritaSatu.com

Bagikan

BERITA TERKAIT

Coca-Cola, Danone, dan Unilever Berinovasi untuk Tekan Emisi Karbon

Coca-Cola, Danone, dan Unilever Berinovasi untuk Tekan Emisi Karbon

EKONOMI
Lampaui Target, PHE Kurangi Emisi Karbon 480 Kiloton Karbon Dioksida

Lampaui Target, PHE Kurangi Emisi Karbon 480 Kiloton Karbon Dioksida

EKONOMI
Pemerintah dan Pelaku Industri Harus Bersinergi Antisipasi Dampak Pemanasan Global

Pemerintah dan Pelaku Industri Harus Bersinergi Antisipasi Dampak Pemanasan Global

EKONOMI
Pasar Kendaraan Listrik Diyakini Tumbuh Pesat, e-Trans Dukung Bumi Bebas Polusi

Pasar Kendaraan Listrik Diyakini Tumbuh Pesat, e-Trans Dukung Bumi Bebas Polusi

OTOTEKNO
Dapat Banyak Dukungan, Pasar Kendaraan Listrik Indonesia Dinilai Potensial

Dapat Banyak Dukungan, Pasar Kendaraan Listrik Indonesia Dinilai Potensial

OTOTEKNO
Motor Listrik Alva Anak Usaha Indika Bicara soal IPO

Motor Listrik Alva Anak Usaha Indika Bicara soal IPO

OTOTEKNO

BERITA TERKINI

Lirik Lagu Baggy Jeans dari NCT U dan Terjemahannya

LIFESTYLE 8 menit yang lalu
1070000

SYL Hilang Kontak di Spanyol, KPK: Penyidikan Perkara Pasti Kami Selesaikan

NASIONAL 12 menit yang lalu
1069999

Fakta-fakta Wacana Penghapusan Pertalite oleh Pertamina

NASIONAL 20 menit yang lalu
1069998

Erick Thohir: Dana Pensiun BUMN Dirampok Oknum Biadab

EKONOMI 21 menit yang lalu
1069997

Deretan Artis yang Pernah Alami Pelecehan, Selain Nadin Amizah

LIFESTYLE 24 menit yang lalu
1069996

TikTok Shop Belum Punya Izin Berjualan atau Menjadi Loka Pasar

EKONOMI 33 menit yang lalu
1069994

Erick Thohir: 70% Dana Pensiun BUMN dalam Kondisi Sakit

NASIONAL 34 menit yang lalu
1069995

Brisia Jodie Ikut Geram Tanggapi Kontroversi Film Dokumenter Ice Cold: Murders, Coffee and Jessica Wongso

LIFESTYLE 34 menit yang lalu
1069993

5 Tips dan Trik Agar Tidak Boros di Akhir Bulan

LIFESTYLE 36 menit yang lalu
1069992

Cacar Air Kembali Marak, Jangan Anggap Remeh Bunda!

LIFESTYLE 37 menit yang lalu
1069991
Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon