Ongkos Mobil Listrik Lebih Murah daripada BBM, Ini Hitungannya

Jakarta, Beritasatu.com - PT PLN (Persero) terus memperkuat ekosistem kendaraan listrik atau mobil listrik di Indonesia. Pasalnya kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, namun juga lebih hemat jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM).
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menyampaikan, satu liter BBM setara dengan 1,2 kWh listrik dengan jarak tempuh yang sama. Satu liter BBM rata-rata jarak tempuhnya sekitar 10 kilometer (km).
"Untuk BBM jenis Pertamax, satu liternya itu Rp 12.500. Kalau 1,2 kWh, biayanya sekitar Rp 1.900. Jadi biayanya tidak sampai 20% kalau dibandingkan pakai BBM," kata Bob Saril saat ditemui di pameran GIIAS 2022 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (11/8/2022).
Untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik, pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) juga terus diperluas. Dari data Kementerian ESDM hingga akhir Juli 2022, terdapat sebanyak 332 unit SPKLU di 279 lokasi publik.
Jumlah ini merupakan gabungan antara SPKLU PLN dan SPKLU yang dibangun oleh pihak ketiga. Targetnya pada 2025, jumlah SPKLU menjadi sebanyak 6.318 unit.
Bob menambahkan, PLN juga terus membuka kesempatan untuk menjalin kemitraan dengan publik dalam membuka SPKLU untuk mengisi daya mobil listrik. "Untuk program kemitraan, sementara ini kita menyediakan yang medium charging. Kita lihat di pusat-pusat perbelanjaan, di restoran, ini kan pas waktunya, tidak cepat dan juga tidak lambat. Untuk investasi awal, sekitar Rp 100 juta sudah cukup," terang Bob.
Mobil listrik di Indonesia kian populer seiring dengan kesadaran masyarakat menuju gaya hidup go green. Dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif telah melalui banyak perubahan. Salah satunya kehadiran mobil listrik yang akan membuka jalan menuju masa depan lebih ramah lingkungan.
Meningkatnya tren pemakaian mobil listrik di Indonesia juga didorong dukungan pemerintah. Beberapa keuntungan pemakaian mobil listrik antara lain akan mengurangi pencemaran lingkungan, menghemat energi, serta menghemat pengeluaran biaya operasional, baik secara individu atau pengeluaran daerah dan negara.
Dukungan pemerintah dalam meningkatnya tren mobil listrik antara lain dimulai pemberlakuan insentif pajak kendaran listrik hingga keringanan biaya pengisian listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sedangkan di sisi konsumen, lonjakan kenaikan harga BBM juga menjadi salah satu dorongan utama dari masyarakat untuk mempertimbangkan memiliki kendaraan listrik.
Sumber: BeritaSatu.com
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Terpukul E-Commerce, Omzet Pedagang Pasar Kapasan Surabaya Turun 80 Persen
Siskaeee Sebut Kramat Tunggak Film Religi karena Syutingnya Saat Ramadan
Ini Sepak Terjang Edwin Wagensveld yang Robek Al-Qur’an di Depan Kedubes RI di Belanda
Jadi Ketua TPN Ganjar di Pilpres 2024, Arsjad Rasjid Cuti dari Kadin dan Indika
Mengaku Dalami Ilmu Hitam, Pria di Bengkalis Cabuli 40 Anak di Bawah Umur
Pemimpin Chechnya Kadyrov Bangga Putranya Pukuli Tahanan yang Bakar Al-Qur’an
Relawan Bolone Mase di Wonosobo Dukung Gibran Jadi Bakal Cawapres Prabowo
IHSG Selasa 26 September 2023 Dibuka Melesat ke Zona Hijau di Level 7.004
2
PSI Dukung Ganjar atau Prabowo? Ini Jawaban Kaesang
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri